Advertisement
Sudah 114 Positif, Ini Penyebab Kasus Covid-19 di DIY Melonjak
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemda DIY membeberkan penyebab lonjakan kasus Covid-19 di wilayah ini.
Seperti diketahui dalam dua hari terakhir yakni Jumat (1/5/2020) dan Sabtu (2/5/2020) ada penambahan sebanyak 19 kasus positif Covid-19 di DIY.
Advertisement
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menyatakan penyebab peningkatan kasus itu karena hasil dari percepatan pemeriksaan laboratorium terutama beberapa klaster besar.
"Salah satunya begitu [karena hasilnya bersamaan], mengingat dari hasil tersebut empat kasus adalah tracing kontak di Gunungkidul," ucapnya, Sabtu.
Berty menjelaskan berdasarkan hasil laboratorium ada penambahan jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 10 kasus pada Sabtu (2/5/2020). Sehingga total pasien Covid-19 di DIY total menjadi 114 kasus per Sabtu (2/5/2020).
Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dinyatakan negatif hanya bertambah satu orang, dari sebelumnya 685 pada Jumat (1/5/2020) dan Sabtu (2/5/2020) terpantau menjadi 686 pasien dinyatakan negatif Covid-19.
"Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid 19 pada hari ini tanggal 2 Mei 2020 sebanyak 10 kasus, sehingga jumlah kasus positif Covid 19 di DIY menjadi 114 kasus," katanya.
Berty menambahkan dari penambahan 10 itu terdiri atas warga Gunungkidul lima orang, Bantul tiga orang dan Kulonprogo dua orang. Adapun urutan penambahan pasien positif berdasarkan catatan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY antara lain Kasus 107, perempuan, 67 tahun, warga Gunungkidul, Kasus 108, perempuan, 48 tahun warga Gunungkidul, Kasus 109 : laki laki, 44 tahun warga Gunungkidul. Kemudian Kasus 110, perempuan, 39 tahun warga Bantul, Kasus 111 laki laki, 42 tahun warga Kulonprogo, Kasus 112 laki laki, 23 tahun warga Kulonprogo dan Kasus 113 laki laki, 33 tahun warga Gunungkidul.
Tiga kasus tambahan lainnya adalah Kasus 114, perempuan, 23 tahun warga Gunungkidul,Kasus 115 laki laki, 51 tahun warga Bantul dan Kasus 116, perempuan, 27 tahun warga Bantul.
"Rata-rata pasien kondisinya baik. Penambahan 10 kasus ini berasal dari Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo," katanya.
Ia mengatakan dari jumlah itu ada empat pasien yang teridentifikasi masuk dalam klaster Jemaah Tabligh Jakarta. Keempatnya adalah Kasus 107, Kasus 108, Kasus 113 dan Kasus 114. Sedangkan klaster Jemaah Tabligh Gowa atau dikenal dengan Ijtima Gowa hanya satu yaitu pasien Kasus 111. Selain itu ada satu pasien yang masuk dalam klaster Pesantren Temboro, Magetan terdata sebagai Kasus 112.
"Hasil kontak tracing dari masing Dinkes, ada Klaster Jemaah Tabligh Jakarta empat kasus, tabglih Gowa ada satu kasus dan Pesantren Temboro satu kasus," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Tak Lagi Internasional, Bandara Adi Soemarmo Turun Kelas Berstatus Domestik
- Berkeliaran di Bandara Berhari-hari, Seekor Orang Utan Diamankan BKSDA
- Ada Pemeliharaan, Cek Jadwal Pemadaman Listrik Kulon Progo Hari Ini (27/4/2024)
- Manfaatkan Layanan Cicilan Dana Bulanan, Begini Cara Sulap Utang agar Untung
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
- Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin
- Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY
- Cegah Mafia Tanah, Kantor Pertanahan Jogja Dorong Masyarakat Punya Sertifikat Tanah Elektronik
Advertisement
Advertisement