Advertisement
Ada 3 Kasus Pencurian dalam Sebulan di Pandak, Warga Diminta Lebih Waspada

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Tindak kriminalitas, terutama pencurian marak terjadi di sejumlah daerah di Bantul, salah satunya di Kecamatan Pandak. Dalam sebulan, ada tiga kasus pencurian terjadi di wilayah kecamatan tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Pandak AKP Cherly Evi Prayudati meminta masyarakat meningkatkan keamanan dan kewaspadaan di wilayahnya masing-masing. Pasalnya aksi kriminalitas terutama kasus pencurian mulai meningkat.
Advertisement
Dalam sebulan terakhir, kata dia, sudah terjadi tiga kasus pencurian di Kecamatan Pandak, “Apabila bepergian, barang-barang berharga jangan disimpan di mobil. Bagi yang memiliki sepeda motor agar dimasukkan di dalam rumah dan dikunci ganda. Tingkatkan poskamling dan patroli,” kata Cherly, Minggu (10/5/2020).
Kasus pencurian terakhir di Pandak terjadi pada Sabtu (9/5) siang. Satu unit laptop dan uang tunai senilai Rp5,2 juta yang ada di dalam mobil milik Jefry Agung Wijaya, 30, saat diparkir di depan sebuah toko di Dusun Bergan, Desa Wijirejo, kecamatan setempat, raib digondol maling.
Cherly mengatakan siang itu korban yang merupakan warga Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman, akan mengedrop barang di toko sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Korban masuk toko untuk mengecek barang dagangannya.
Selang sekitar 50 menit, korban kembali ke mobil dan kaget melihat kaca mobil bagian depan kiri sudah pecah. Barang berharga yang ada di dalamnya juga sudah hilang. “Kami masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap pelakunya,” kata Cherly.
Sebelumnya juga terjadi pencurian genset di Dusun Tegalurung, Desa Gilangharjo serta pencurian ayam di Dusun Nglarang, Desa Triharjo. Tiga kasus tersebut diakui Cherly masih tercatat sebagai kasus dugaan percobaan pencurian di Dusun Kauman, Desa Wijirejo, dengan memecah kaca rumah.
Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono, sebelumnya mengatakan selama pandemi Covid-19 ini terdapat peningkatan dari aksi-aksi kriminalitas yang memang didominasi pencurian.
“Secara umum memang ada peningkatan [aksi kriminalitas] kurang lebih 30 persen,” kata Wachyu, di sela-sela peninjauan dapur umum di Kasawasan Pasar Seni dan Wisata Gabusan, Rabu (6/5).
Wachyu tidak menyebut angka pastinya jumlah angka kriminalitas jika dibanding bulan-bulan sebelumnya. Ia juga tidak mengetahui pasti faktor penyebab angka kriminalitas meningkat di masa pandemi. “Banyak faktor ya, mungkin ekonomi juga bisa,” kata dia. Adapun dari sisi pelaku yang merupakan narapidana asimilasi karena Covid-19, kata Wachyu, di Bantul hanya satu orang.
Untuk itu dia sudah meminta jajarannya hingga paling bawah untuk meningkatkan patroli, membuat selebaran yang ditempel ke sejumlah tempat tentang imbauan untuk peningkatan kewaspadaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Keputusan MK Pemilu dan Pilkada Dipisah, Ini Respons KPU Sleman
- Gratis! Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka Mulai Hari Ini 2 Juli 2025, Waktu Tempuh Hanya 10 Menit
- Jemaah Haji 2025 Asal Sleman: Kloter 65 SOC Pertama Datang di Bumi Sembada
- Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN-PPM UGM Korban Kapal Tenggelam Menunggu Pihak Keluarga
- Program Rumat Sampah dari Rumah Mampu Atasi Masalah Sampah di Purwokinanti Jogja
Advertisement
Advertisement