Advertisement

Warga Gunungkidul Reaktif Covid-19 Akan Dikarantina di Tengah Hutan

David Kurniawan
Senin, 18 Mei 2020 - 18:27 WIB
Budi Cahyana
Warga Gunungkidul Reaktif Covid-19 Akan Dikarantina di Tengah Hutan Wisma Wanagama di Desa Banaran, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Senin (18/5/2020). Rencananya wisma ini digunakan untuk karantina massal bagi warga reaktif Covid-19. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul akan memanfaatkan Wisma Wanagama milik UGM untuk isolasi massal. Rencananya wisma ini digunakan untuk mengarantina warga yang reaktif tes cepat (rapid test) Corona.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi sudah berkoordinasi dengan UGM untuk menggunakan Wisma Wanagama. “Rencananya Kamis [21/5/2020] akan diluncurkan secara resmi bersama-sama dengan Rektor UGM,” kata Immawan, Senin (18/5/2020).

Advertisement

Dia mengatakan lokasi tersebut sangat representatig. Meski berada di tengah Hutan Wanagama, fasilitas yang dimiliki wisma sangatlah baik karena dilengkapi kamar tidur, kamar mandi, hingga fasilitas olahraga. Total ada 90 kamar sehingga mampu untuk menampung warga dalam jumlah besar.

“Keuntungan lainnya, dengan lokasi di tengah hutan, suasana yang ada bisa digunakan untuk relaksasi warga yang diisolasi sehingga kondisi psikis bisa terjaga dengan baik,” katanya.

Immawan mengatakan warga yang diisolasi tidak perlu khawatir karena semua kebutuhan akan dipenuhi dari Pemkab, mulai dari logistik makanan, cuci pakaian. hingga pengecekan kesehatan. Pengoperasian Wisma Wanagama akan berpengaruh terhadap proses karantina di Rumah Sakit Umum Daerah Saptosari. “Semua akan dipusatkan di Wanagama sehingga pemantauan akan lebih mudah,” katanya.

Selanjutnya, RSUD Saptosari akan dipercepat untuk proses operasional secara penuh. “Mudah-mudahan bisa dioperasikan secepatnya sehingga bisa membantu dalam upaya penanganan corona,” kata Immawan.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan lokasi karantina dicari di beberapa tempat.

Awalnya, Pemkab memilih gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia di Logandeng, Kecamatan Playen. Namun, Pemkab kemudian memilih Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) milik TNI di Kecamatan Paliyan.

Menurut dia, penggunaan Puslatpur sebenarnya mendapatkan lampu hijau. Namun, jangka waktu penggunaan tidak bisa lama karena dalam waktu dekat akan ada kegiatan pelatihan anggota TNI. “Hanya bisa digunakan satu bulan sehingga mencari lokasi lain, yakni Wisma Wanagama,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement