Advertisement
Raih Adipura 2021 Jadi Target yang Berat untuk DLH Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul menilai upaya meraih Adipura di 2021 merupakan target yang berat. Salah satu kendalanya yakni masalah pengelolaan sampah yang dinilai masih jauh dari batas aman untuk mendapatkan penghargaan tersebut.
Sekretaris DLH Gunungkidul, Aris Suryanto, mengatakan Pemkab sudah mencanangkan target untuk meraih Adipura di 2021. Namun demikian, ada tantangan yang harus diselesaikan agar bisa mewujudkan mimpi tersebut.
Advertisement
Menurut dia, ada beberapa kendala yang harus diselesaikan. Hal ini dibutuhkan agar saat penilaian bisa memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat. “Memang berat, apalagi ada aturan dalam penilaian yang diubah. Tetapi kami tetap berusaha mewujudkannya,” kata Aris, Senin (18/5/2020).
Ia menjelaskan ada dua faktor dalam penilaian Adipura. Selain pengelolaan sampah menggunakan sistem sanitary landfill, juga mengacu pada penanganan sampah di masyarakat. Untuk sanitary landfill tidak ada masalah karena pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Wukirsari, Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari, sudah menggunakan teknologi ini.
Hanya saja, permasalahan muncul untuk penanganan sampah. Apabila mengacu pada penilaian Adipura, maka sampah yang dikelola paling sedikit harus mencapai 60% dari keseluruhan sampah yang dihasilkan di Gunungkidul. Indikator inilah yang menjadi beban dalam upaya meraih Adipura karena hingga saat ini penanganan masih di kisaran 20%. “Ini yang menjadi kendala dalam penanganan selama dua tahun ini sehingga Adipura belum bisa diraih,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Agus Priyanto. Menurut dia, pengelolaan sampah di TPAS Wukirsari, Baleharjo, mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat. Meski demikian, pengelolaan itu belum bisa merepresentasikan pengelolaan sampah di Gunungkidul secara keseluruhan. “Penanganan sampah belum bisa optimal, apalagi dengan cakupan wilayah yang sangat luas,” kata Agus.
Menurut Agus, upaya penanganan tidak serta merta menjadi tugas dari DLH. Pasalnya, partisipasi dari masyarakat juga sangat dibutuhkan. Untuk penanganan berbasis masyarakat akan dikembangkan model jaringan pengelolaan sampah mandiri melalui program bank sampah. Ia menuturkan program ini efektif dalam penanganan sampah di Gunungkidul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini Cerah, Minggu 6 Juli 2025
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement