Advertisement

Promo November

Sudah 40 Jenazah Dimakamkan PMI Gunungkidul dengan Standar Covid-19

David Kurniawan
Selasa, 19 Mei 2020 - 18:47 WIB
Bhekti Suryani
Sudah 40 Jenazah Dimakamkan PMI Gunungkidul dengan Standar Covid-19 Foto ilustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik. - Ist/FOTO ANTARA

Advertisement

Harianjogja.cm, GUNUNGKIDUL– Sejak pandemi Covid-19 muncul hingga sekarang sudah ada 40 jenazah yang dimakamkan dengan standar Covid-19. Adapun jenazah tidak hanya berasal dari wilayah Gunungkidul, tapi juga ada yang dari luar daerah.

Ketua PMI Gunungkidul, Iswandoyo mengatakan untuk pemakaman ala Covid-19, pihaknya tidak bekerja sendirian. Hal ini dikarenakan juga menggandeng tim dari BPBD Gunungkidul. “Kadang ada melibatkan relawan tagana,” kata Iswandoyo, Selasa (19/5/2020).

Advertisement

Menurut dia, sudah banyak warga yang dimakamkan dengan standarisasi Covid-19. Adapun jumlahnya hingga sekarang sudah mencapai 40 jenazah. “Ini tidak hanya berasal dari dalam daerah, tapi ada juga yang berasal dari luar daerah seperti Jakarta, Semarang dan lainnya,” ungkapnya.

Ditambahkannya, untuk saat ini ada 30 relawan yang bertugas untuk memakamkan cara Covid-19. Jumlah ini lebih banyak pada saat awal-awal pandemic sehingga tugas bisa dilakukan secara bergantian. “Sekali tugas bisa menerjunkan 10 orang. Jadi, harus dibuat jadwal jaga karena dalam sehari bisa melakukan pemakaman di tiga lokasi berbeda. Apalagi waktu pemakaman banyak dilakukan saat malam hari,” katanya.

Ditambahkannya, pemakaman ala Covid-19 dilakukan untuk mengantisipasi penularan penyakit. Ia pun memastikan, petugas juga sudah dipersiapkan dan dilengkapi dengan alat perlindungan diri. “Untuk limbah, kami juga berkerjasama dengan PT sehingga ada pemusnahan sesuai dengan standar sehingga tidak berpotensi menularkan penyakit,” katanya.

Salah seorang relawan pemakaman ala Covid, Surisdiyanto mengakui bahwa pelaksanaan pemulasaraan merupakan untuk kemanusiaan. Menurut dia, dalam tugas sudah dilengkapi dengan alat pelindung diri. “Sudah ada standarnya dan setelah menggunakan baju hazmat, relawan tidak bisa melakukan kegiatan lainnya,” katanya.

Suris mengungkapkan, sudah banyak jenazah yang dikebumikan dengan cara keamanan corona. Bahkan, dalam waktu tiga hari ada 12 jenazah yang dimakamkan dengan tingkat pengamanan ekstra hati-hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri

News
| Sabtu, 23 November 2024, 02:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement