Advertisement
Pegowes Diingatkan untuk Berbagi Ruas Jalan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja mengimbau agar pengendara kendaraan bermotor maupun sepeda agar saling menghargai di jalan dan berbagai ruas jalan (share the road).
Pasalnya, sudah ada sejumlah kasus kecelakaan antara kendaraan bermotor dan pesepeda yang menimbulkan korban jiwa.
Advertisement
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho mengatakan jika lebar jalan di kota-kota Yogyakarta tidak besar. Oleh karena itu, disarankan agar pengendara motor maupun mobil dan kendaraan bermotor lainnya untuk share the road dengan pesepeda.
"Kedua, jalur jalur sepeda yang sudah ada itu kan sudah disediakan. Diantaranya, di Jalan Malioboro, Jalan Kusumanegara, Jalan Urip Sumohardjo, dan Jalan Tentara Pelajar, dan Jalan Kaliurang, dan Jalan Pangeran Mangkubumi, pesepeda juga diharapkan agar tertib," ujar Agus, Kamis (25/6/2020)
Volume sepeda di jalan jalan yang ada di kota Yogyakarta diakuinya saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Fenomena tersebut terjadi tidak hanya di wilayah kota Yogyakarta, melainkan juga terjadi di sejumlah kota besar.
"Semoga fenomena tersebut menjadi indikasi positif. Semoga banyaknya masyarakat yang menggunakan sepeda sebagai moda transportasi akan berdampak positif. Learning by doing. Masyarakat nanti akan beradaptasi dengan bagaimana cara bersepeda yang baik di jalan raya," terangnya.
Lebih lanjut, upaya edukasi dari Dishub Kota Yogyakarta juga terus dilakukan. Diantaranya, melalui voice annoucer yang ada di sejumlah lampu merah. Kemudian, media sosial yang dimiliki oleh Dishub Kota Yogyakarta
"Termasuk saya juga menulis beberapa tips dan imbauan dalam bersepeda di akun pribadi media sosial saya, itu sudah kami lakukan. Volumenya memang banyak. Memang terkesan memenuhi jalan. Namun, fenomena ini kan sebuah proses," ungkap Agus.
Dishub Kota Yogyakarta, lanjut Agus, mengimbau agar masyarakat yang melewati jalan yang ramai akan kendaraan bermotor agar tidak berjejeran. Artinya, pesepeda bisa beriringan dengan pesepeda lain dengan satu sepeda di depan dan sepeda lainnya mengikuti di belakang sepeda yang ada di depannya.
"Maksimal dua sepeda beriringan karena kalau dua sepeda berjejeran tidak sama dengan lebar jalan yang dilalui satu mobil. Namun, upaya tersebut (berjejeran) juga melihat kondisi dan situasi jalan yang dilalui oleh para pesepeda," jelas Agus.
Agus menyebutkan, jika pesepeda diminta untuk sadar akan bagaimana melihat situasi dan suasana lalu lintas. Upaya tersebut yang diharapkan untuk dilakukan oleh para pesepeda yang sedang naik daun di wilayah DIY.
"Itu yang kami harapkan. Ini tren positif. Sepeda bisa jadi moda transportasi masyarakat untuk bekerja, bersekolah, dan tidak hanya sebatas untuk kegiatan yang bersifat rekreatif dan olahraga. Itu yang kita dorong," imbuhnya.
Ketika disinggung mengenai insiden kecelakaan antara pesepeda dan pengendara, Agus menyebutkan jika duduk persoalannya bukan pada kesadaran pesepeda dalam bersepeda. Persoalannya adalah terkadang masyarakat terlalu asyik dan lupa terkait dengan aspek keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya, Jumat 11 Juli 2025 (Malioboro Jogja-Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul)
- Kemendagri Terbitkan Izin Pelantikan JPT Pratama di Lingkup Kabupaten Sleman
- Kalender Event di Jogja, Jumat 11 Juli 2025
- Jadwal Pemadaman Listrik, Jumat (11/7/2025): Giliran Sekitar Jalan C Simanjuntak yang Kena Giliran
- Diduga Diserang Anjing Liar, Sejumlah Hewan Ternak Milik Warga Nanggulan Mati di Kandang
Advertisement
Advertisement