Advertisement

Promo November

PPDB SMP, Bantul Tetapkan Lima Zona

Ujang Hasanudin
Kamis, 25 Juni 2020 - 08:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
PPDB SMP, Bantul Tetapkan Lima Zona Wali siswa donsultasi dengan Ketua PPDB DIY, Didik Wardaya dan tim, di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kecamatan Umbulharjo, Jumat (12/6/2020).-Harian Jogja - Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Dinas Pendidikan,  Pemuda,  dan Olahraga (Disdikpora) Bantul menetapkan lima zonasi dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMP tahun ini.  Dari lima zona tersebut, zona lima yang paling banyak daya tampungnya karena lulusan siswa SD di zona tersebut juga terbanyak. 

Zona lima ini adalah Kecamatan Bantul,  Sewon,  dan Kasihan dengan daya tampung siswa sebanyak 3.900 orang dan lulusan SD sebanyak 3.994 orang.  Sementara zona satu masuk Kecamatan Sedayu, Pajangan,  Srandakan,  dan Pandak.  Daya tampung di zona satu sebanyak 2.290 siswa dan lulusan sebanyak 2.326 orang. 

Advertisement

Zona dua masuk Kecamatan Sanden,  Bambanglipuro,  dan Kretek,  dengan daya tampung 1.590 orang dan lulusan sebanyak 1.555 orang.  Zona tiga masuk wilayah Kecamatan Pundong,  Imogiri dan Jetis, dengan daya tampung 2.020 siswa dan lulusan 2.223 siswa. 

Sementara zona empat dengan daya tampung 3.750 siswa dan lulusan 3.694 siswa masuk dalam zona Kecamatan Banguntapan,  Pleret,  Piyungan,  dan Dlingo. 

Sekretaris Disdikpora Bantul, Riswidodo mengatakan tiap zonasi dipastikan ada yang kekurangan siswa dan ada yang kelebihan siswa sesuai hasil perhitungan jumlah kelulusan tiap sekolah di masing-masing zona dan daya tampungnya.  Namun kekurangan dan kelebihan tersebut dikuinya masih dalam batas normal. 

"Kalaupun ada yang kurang tidak sampai 100 orang.  Demikian juga yang kelebihan tidak sampai 100 orang karena sudah kami perhitungkan dengan jumlah lulusan SD sekitar 13.000'an siswa," kata Riswidodo,  saat dihubungi Rabu (24/6/2020). "Pembagian zonasi ini sudah paling ideal," ujar dia. 

Riswidodo mengatakan dalam PPDB ini pihaknya menentukan kuoya zonasi  sesuai wilayah sebanyak 55% dari total daya tampung. Sisanya adalah jalur prestasi 20%, jalur afirmasi atau siswa miskin 20% dan jalur kepindahan orang tua dn guru sebesar 5%. Ia meyakini jalur zonasi bisa melebihi angka 55% dari daya tampung dengan melihat data kuota afirmasi di Bantul yang kemungkinan tidak memenuhi. 

Karena itu pendaftaran PPDB ini akan diawali dengan jalur prestasi,  afirmasi,  dan kepindahan orang tua pada 25-27 Juni.  Sementara jalur zonasi akan dimulai pada 29 Juni.  "Kuota jalur zonasi ini kemungkinan masih bisa nambah sampai 60% kalau jalur lainnya masih belum menuhi kuota," kata Riswidodo. 

Mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bantul ini mencontohkan untuk kuota afirmasi 20% terlalu banyak karena data siswa warga miskin yang tercatat dalam data base jumlahnya tidak banyak.  Pihaknya sudah memiliki data base keluarga miskin dari Dinas Sosial sehingga calon siswa tidak bisa berbohong saat mendaftat nanti. 

Sebab dalam memasukkan nomor ujian akan muncul data siswa,  asal zonasi,  nilai sekaligus prestasinya.  "Data base kami sudah cukup rapih dan lengkap. Jadi calon siswa nantinya juga tidak harus mendatangi sekolah dalam mengurus verifikasi pendaftaran karena sudah terintegrasi," ucap Riswidodo. 

Riswidodo menambahkan dalam PPDB SMP ini yang menjadi perioritas untuk mendaftar adalah yang usianya lebih tua. Bagi calon siswa yang usianya 13 tahun ke atas mendapat kesempatan besar untuk diterima di sekolah manapun. 

Kepala Sekolah SMPN 3 Kasihan, Wiwik Sulistyowati mengatakan kuota siswa di sekolahnya dalam PPDB tahun ini sebanyak 160 orang atau lima rombongan belajar.  SMPN 3 masuk dalam zonasi lima dengan Sewon dan Bantul.  Daya tampung di zona ini lebih sedikit dibanding jumlah lulusan siswa SD. 

Namun demikian Wiwik optimistis kuota siswa terpenuhi,  "Tahun lalu saja kami kelebihan sampai buang siswa," kata Wiwik.  Ia memastikan semua persiapan sudah dilakukan untuk menerima pendaftaran yang dimulai hari ini hingga 29 Juni nanti, termasuk menyediakan operator dan komputer untuk verifikasi bagi calon siswa yang kesulitan verifikasi dari rumah. 

"Sebenarnya kami berharap verifikasi dilakukan di rumah dan sudah kami pasang pengumumannya tapi untuk persiapan yang kesulitas kami juga sispkan komputer dan petugasnya. Kami juga terapkan protokol kesehatan," ujar Wiwik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement