Advertisement

Gara-gara Corona, Penghasilan Tukang Becak Hanya Rp15.000 Sebulan

Jalu Rahman Dewantara
Rabu, 08 Juli 2020 - 16:47 WIB
Budi Cahyana
Gara-gara Corona, Penghasilan Tukang Becak Hanya Rp15.000 Sebulan

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pandemi Covid-19 sejak empat bulan terakhir ini berpengaruh besar terhadap penghasilan para tukang becak di Kulonprogo. Pendapatan mereka yang sudah turun karena kalah saing dengan moda transportasi modern kini semakin anjlok gara-gara wabah tersebut.

Heru, 45, salah satu tukang becak yang biasa mangkal di kawasan Terminal Wates, menuturkan sudah hampir satu bulan terakhir ini becaknya sepi penumpang. Sebelum ada pandemi Heru bisa mengantar sedikitnya empat sampai lima penumpang per hari dengan penghasilan rata-rata Rp.50.000-80.000. Namun kini, nominal itu sulit dicapai. Becaknya sepi. Penumpang pergi.

Advertisement

BACA JUGA: Bernama Unik, Dita Leni Ravia Tak Pernah Menyesal dengan Nama Pemberian Orang Tuanya

"Biasanya bisa empat sampai lima penumpang per hari, tapi sejak ada pandemi, sebulan palingan cuma dua penumpang, hasilnya paling mentok Rp15.000," ungkapnya saat ditemui Harian Jogja, Rabu (8/7/2020).

Kondisi serupa juga dirasakan tukang becak lain, Pardi, 68. Dalam sepekan, Pardi belum tentu mendapat penumpang. Padahal, menarik becak merupakan pekerjaan satu-satunya.  "Kalau sudah gini ya pasrah aja dengan keadaan," ujarnya.

BACA JUGA: Kabar Baik, Jaringan Bioskop Indonesia Siap Buka 29 Juli

Baik Heru, Pardi maupun tukang becak lain di kawasan Terminal Wates sebenarnya sudah menerapkan protokol kesehatan. Ketika berkoperasi mereka senantiasa mengenakan masker, dan menjaga kebersihan.

Becak-becak itu juga rutin disemprot cairan disinfektan, per tiga hari sekali. Para tukang becak ini juga membekali diri dengan hand sanitazier untuk membersihkan tangan.

BACA JUGA: Penjelasan Wakil Wali Kota Jogja Terkait Perwal Sanksi Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan

Namun, upaya itu tampaknya belum cukup menarik minat masyarakat menggunakan moda transportasi tradisional tersebut. "Ada yang masih takut tertular, padahal protokol kesehatan sudah kami terapkan," kata Pardi.

Kini mereka hanya bisa berharap, pandemi ini bisa segera berakhir agar kondisi masyarakat dapat kembali normal sehingga bisa mendapat penumpang lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Ingin Membangun Koalisi Kuat

News
| Rabu, 24 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement