Advertisement

Promo November

Begini Kondisi Jalur Evakuasi Merapi yang Rusak

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 10 Juli 2020 - 21:37 WIB
Bhekti Suryani
Begini Kondisi Jalur Evakuasi Merapi yang Rusak Penampakan erupsi Gunung Merapi pada Minggu (21/6/2020) pagi. - Ist/Dok twitter @TRCBPBDDIY

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Secara umum kondisi jalur evakuasi di wilayah Sleman tampak bagus. Hanya saja, beberapa titik jalur evakuasi yang perlu perbaikan.

Dari penelusuran Harianjogja.com, beberapa titik jalur evakuasi jalur evakuasi yang menghubungkan antara desa Umbulharjo dengan Kepuharjo bergelombang dan yang aspal yang sudah terkelupas. Beberapa titik jalan juga terlihat berlubang. Saat ini jalur evakuasi di wilayah tersebut dipenuhi banyak lubang. Diameter serta kedalaman lubang pun bervariasi.

Advertisement

Begitu juga dengan kondisi jalan yang menghubungkan antara Kepuharjo dengan Wukirsari. Kondisnya masih cukup bagus. Hanya saja, jalur yang menghubungkan Wukirsari dengan Umbulharjo tampak mengalami kerusakan. Adapun di Glagaharjo, kerusakan jalur evakuasi setidaknya terlihat di pertigaan sisi Timur Balai Desa Glagaharjo.

"Kalau kondisi jalur Wukirsari ke Utara arah Kepuharjo bagus semua. Tetapi untuk yang dilewati truk jalur Barat ke arah Umbulharjo banyak yang rusak. Sudah habis ditambal tapi kondisinya sebagian juga sudah rusak semua," kata Dukuh Cakran Wukirsari, Cangkringan kepada Harian Jogja, Jumat (10/7/2020).

Sebenarnya, untuk mencegah truk-truk galian C masuk ke jalur evakuasi warga pernah memasang palang (portal). Namun portal tersebut kembali dibuka karena dampaknya tidak hanya truk galian C yang tidak bisa masuk. "Truk selain galian C, seperti sembako dan lainnya juga tidak masuk. Jadi susah tutup bukanya, jadi akhirnya portal dibuka," jelas Yudi.

Dia berharap agar kerusakan jalur evaluasi segera dilakukan. Termasuk bagaimana truk galian C tidak menggunakan jalur evakuasi. Yudi beralasan, jika erupsi Merapi terjadi sementara jalur evakuasi dipenuhi truk galian C maka kondisinya bisa berbahaya. "Kalau gunung Merapi erupsi dan tambang masih dibuka akan ada kros antara truk dan warga," katanya.

Jalur evakuasi akan dipenuhi oleh truk pengangkut galian C. Kemungkinan yang terjadi, truk akan cepat-cepat keluar dari area penambangan kemudian masuk ke jalur evakuasi. Sementara jalur evakuasi juga dibutuhkan warga untuk mengungsi. "Karena pada cari cepet trus kemungkinan banyak yang senggolan," katanya.

Dia berharap agar Pemkab segera melakukan edukasi kepada warga bila kondisi darurat terjadi. Jalur evakuasi juga harus steril dari truk pasir agar saat evakuasi dilakukan warga tidak mengalami kebingungan. "Kalau posisi barak kami di Desa Wukirsari, mestinya besok ya cuma satu arah ke Selatan gitu saja," usulnya.

Mantan Kades Kepuharjo Heri Suprapto mengatakan secara umum kondisi jalan dan jalur evakuasi di Kepuharjo dalam kondisi baik. Hanya beberapa ruas jalur evakuasi yang mengalami kerusakan akibat digunakan truk pengangkut pasir. Dia berharap agar jalur evakuasi yang rusak segera diperbaiki.

"Seandainya Merapi benar mau erupsi kami minta jalur evaluasi segera diperbaiki, kalau tidak bisa diaspal ulang setidaknya ditambal saja," kata Heri.

Sementara Dukuh Kalitengah Lor, Glagaharjo Suwondo, menjelaskan jika kerusakan jalur evakuasi disebabkan sering dilintasi oleh truk. Dia meminta agar pemerintah segera memperbaiki jalur yang rusak agar saat evakuasi bisa berjalan lancar.

"Perbaikan jalur evakuasi penting karena sewaktu-waktu jalur tersebut digunakan saat Merapi mengalami erupsi. Yang rusak-rusak kami mohon segera dibenahi," harap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement