Jalur Evakuasi di Lereng Merapi Berkali-kali Rusak Dilewati Truk Pasir, Ini Langkah Pemkab Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Keluhan masyarakat lereng Merapi mengenai kerusakan jalur evakuasi akibat truk-truk pengangkut pasir direspons Pemkab Sleman. Pemkab segera memetakan jalur evakuasi yang rusak untuk diperbaiki.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan pemetaan juga untuk menyelesaikan persoalan jalur evakuasi yang terus menerus rusak. “Jadi harus dipetakan dulu sebelum diperbaiki. Kalau diperbaiki akan kuat berapa lama? Efisien atau tidak? Jangan sampai diperbaiki sekarang tapi besok rusak lagi,” ujarnya, Kamis (16/7/2020).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman Achmad Subhan mengatakan Pemkab Sleman sering kali menambal jalan-jalan yang rusak di lereng Merapi. Setelah diperbaiki jalan kembali rusak setelah dilewati truk-truk pengangkut pasir. “Karena banyak dilewati truk dengan tonase yang overload, jalan yang sudah diperbaiki pun rusak kembali," katanya.
Menurut Subhan, untuk mengatasi rusaknya jalan di jalur evakuasi tersebut perlu ada koordinasi lintas sektoral di Pemda DIY.
“Dalam waktu dekat kami akan rapat koordinasi untuk membahas perbaikan jalur evakuasi. Kami siap melaksanakan perintah tetapi dalam koridor aturan yang jelas dan ketersediaan anggaran yang cukup," katanya.
Selain masalah penanganan jalan yang rusak, banyak yang harus dibahas untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Salah satunya terkait dengan pajak dari pasir yang dibawa keluar oleh truk luar Jogja dan Sleman. Selama ini, katanya, izin penambangan merupakan kewenangan Pemda DIY dan bukan Pemkab Sleman. "Meskipun yang mengeluarkan izin adalah Pemda DIY tetapi truk-truk itu melintas di jalur evakuasi yang statusnya adalah jalan kabupaten," katanya.
Oleh karenanya, Bina Marga akan mengubah strategi menyelesaikan kerusakan jalan di lereng Merapi. “Kalau cuma ditambal sudah sering. Untuk bisa mengatasi semua, perlu peningkatan jalan pakai rigid beton, insyaallah bisa awet," ujarnya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
- Anak Muda Diperkenalkan Wayang Lewat Animasi Srikandi
- Dinilai Belum Standar, Lokasi Pembangunan IPA Seropan Diperluas
- Larang Baju Bekas, Pemerintah Harus Perhatikan Kebutuhan Sandang Warga Miskin
- Begini Progres Konstruksi dan Pembebasan Lahan Tol Jogja Bawen
- Jaringan Gas Bakal Tersambung ke 12.900 Rumah Tinggal di DIY
Advertisement