Advertisement

Golkar Optimistis 90% Warga Muhammadiyah Pilih Suharsono-Totok

Ujang Hasanudin
Kamis, 30 Juli 2020 - 14:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Golkar Optimistis 90% Warga Muhammadiyah Pilih Suharsono-Totok Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman (keempat dari kiri) bersalaman dengan Ketua Pimpinan Muhammadiyah Bantul, Sahari, saat bersilaturahmi dan nenyerahkan sapi kurban di kantor PDM Bantul, Rabu (29/7)malam. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Golkar meyakini lebih dari 90% warga Muhammadiyah di Bantul akan memilih pasangan bakal calon bupati dan wakil Bupati Suharsono-Totok Sudarto dalam pilkada 9 Desember mendatang. Keyakinan Golkar ini karena Totok Sudarto merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah dan menduduki jabatan sebagai wakil ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul.

"Saya sendiri pengurus Muhammadiyah di ranting Banguntapan. Dari komunikasi kami dari berbagai lapisan masyarakat Insyaallah di atas 90 persen [warga Muhammadiyah dukung Suharsono-Toto]," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Bantul, Erwin Nizar saat mengunjungi kantor PDM Bantyl di Jalan Ahmad Yani Bantul, Rabu (29/7/2020) malam.

Advertisement

Kunjungan sejumlah pengurus DPD Golkar DIY dan Bantul ini dalam rangka silaturahmi dan menyumbang satu ekor sapi untuk kurban PDM Bantul. Erwin mengatakan sejak awal partainya mengusung Totok sebagai bakal calon wakil bupati karena akan mendapat dukungan mayoritas dari perserikatan Muhammadiyah.

Selain itu selama ini banyak pengurus Golkar tingkat provinsi dan Bantul juga bagian dari kader Muhammadiyah, termasuk dirinya. Golkar juga sudah melakukan survei ke lapangan terkait keterpilihan Totok dari kalangan Muhammadiyah, "Pengalaman kami turun ke masyarakat banyak yang mendukung Totok," ucap Erwin.

Baca Juga: Resmi, Golkar Usung Suharsono-Totok di Pilkada Bantul

Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman mengatakan kedatangannya ke PSM Bantul dalam rangka silaturahmi sekaligus meminta doa restu untuk memenangkan Suharsono-Totok dalam pilkada. Pihaknya perlu meminta izin PDM karena Totok merupakan tokoh Muhammadiyah.

Gandung mengatakan pemilihan Totok sebagai bakal calon wakil bupati berpasangan dengan Suharsono yang diusung Golkar sudah melalui pertimbangan matang, mulai dari asal usul hingga ideologi yang diperjuangkan, "Sepakat kami memasangkan Suharsono dan Totok. Bismillah mohon petunjuk bagaimana pasangan ini cocok dalam pilkada 9 Desember," ujar Gandung.

Dalam kesempatan tersebut Gandung juga meminta izin bahwa Totok Sudarto selain akan diusung sebagai bakal calon wakil bupati juga mendapat kepercayaan sebagai penasihat Golkar Bantul. Lebih lanjut Gandung mengatakan bahwa kedekatan Muhammadiyah dan Golkar sebenarnya bukan hanya kali ini, namun sudah lama terjalin karena banyak kader Muhammadiyah yang aktif di kepengurusan Golkar tingkat bawah hingga pusat.

Bahkan foto pertemuan Golkar dan PDM Bantul ini disebut sudah sampai ke Duta Besar Indonesia untuk Libanon. Duta Besar RI untuk Libanon diketahui adalah Hajriyanto Y Tohari. Ia merupakan politikus Golkar dan juga bagian dari kader Muhammadiyah.

Sementara itu Ketua PDM Bantul, Sahari mengatakan Muhammadiyah secara lembaga formal tidak berpolitik. Namun Muhammadiyah membebaskan kadernya untuk berkiprah di berbagai bidang, termasuk dalam dunia politik. Terkait Totok Sudarto sebagai bakal calon wakil bupati berpasangan dengan Suharsono, Sahari mengatakan bahwa Totok kader Muhammadiyah yang perlu diberikan kesempatan dalam membangun Bangsa.

Baca Juga: PILKADA BANTUL: Suharsono-Totok Sudarto Didukung Koalisi Gemuk

Sahari berujar meski Muhammadiyah secara perserikatan tidak bisa mendukung, namun secara personal perlu mendukungnya sepanjang kader itu memiliki visi dan tujuan yang sama dalam membangun bangsa termasuk dalam pilkada. "Meski dalam hal hal tertentu bisa saja beda teknis startegi tapi kesamaan pandang dalam pembangunan bangsa. Apalagi bantul sama kenapa tidak [mendukung Totok]," ujar Sahari.

Wakil Ketua PDM Bantul Bidang Organisasi dan Kebijakan Publik, Suwandi D. Subrata mengatakan semua kader Muhammadiyah dari pimpinan sampai anggota yang mencalonkan diri atau dicalonkan, secara aturan organisasi akan dinonaktifkan dari kepengurusan perserikatan. Hal itu jug berlaku bagi kader yang menduduki pimpinan dan anggota amal usaha Muhammadiyah.

Bukan hanya sebagai calon dalam pilkada, namun menjadi tim auksespun, kata Suwandi, akan dinonaktifkan, "Tujuannya apa? Untuk memilah supaya ketika menjadi calon, supaya ketika menjadi tim sukses tidak terjadi duplikasi dengan tugas-tugas perserikatan, sehingga tidak terjadi salahgunakan jabatan" kata Suwandi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petani Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Pj Gubernur Jateng Optimis Produksi Pangan Meningkat

News
| Selasa, 23 April 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement