Advertisement

2 Korban Meninggal di Pantai Gua Cemara Adalah Guru Tahfiz dan Hafizah

Newswire
Kamis, 06 Agustus 2020 - 18:37 WIB
Bhekti Suryani
2 Korban Meninggal di Pantai Gua Cemara Adalah Guru Tahfiz dan Hafizah Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Kecelakaan laut di Pantai Gua Cemara Bantul melibatkan sejumlah wisatawan.

Salah satu korban tenggelam Pantai Goa Cemara, Bantul, merupakan seorang guru tahfiz [hafalan Al-Qur'an]. Nama almarhum yakni Ahmad Nur Fawzi.

Advertisement

Seorang mantan siswi tahfiznya, Eka Sefiana, menuturkan, korban Fawzi merupakan guru tahfiz di MAN 5 Sleman, tempat ia sekolah dulu. Kebetulan, saat ini ia sudah lulus.

Sementara itu, lanjut Eka, korban Ulli Nur Rochmi dikenal sebagai seorang hafizah [wanita penghafal Al-Qur'an].

"Orangnya itu kalau ngajar baik dan ramah, asyik. Banyak yang suka sama dia, saya sempat diajar beliau satu semester, " tutur Eka, ditemui kala takziah ke rumah duka.

Sebelum pidato pelepas jenazah dimulai, Eka mengaku sukar berkata-kata kala ditanya kenangan belajar bersama korban.

"Sama murid tuh asyik. Misal guru tahfiz lain kalau belum hafal itu dimarahin, sama Pak Fawzi itu dibimbing, dikasih tahu cara ngafalinnya, enggak galak, " terang Eka, yang mendapat didikan almarhum kala duduk di kelas X.

Sembari membenahi masker yang ada di wajahnya, Eka mengenang pernah dibantu oleh almarhum Fawzi saat ia begitu kesusahan menghafalkan surat At Tariq.

Menurut Eka, almarhum membantunya menghafal perlahan-lahan tanpa memarahi sampai akhirnya Eka bisa menghafal surat tersebut.

"Saya dulu dari SMP, teman yang lain dari MTs, tapi alhamdulillah bisa hafal sekarang satu juz," tutur Eka lagi.

Ia berdoa, semoga gurunya itu mendapat tempat terbaik bersama Tuhan Yang Maha Esa, tentunya pula tempat terindah.

"Semoga kayak dulu waktu foto di BTS [buku tahunan sekolah]. Kan foto beliau bawa tulisan 'Calon Penghuni Surga'," ungkapnya.

Korban ke Pantai Goa Cemara untuk acara keluarga

Tujuh orang korban laka air Bantul, tepatnya di Pantai Goa Cemara, Sanden berada di lokasi untuk mengikuti acara keluarga.

Camat Tempel Wawan Widyantoro menyatakan hal itu usai melayat ke rumah duka, Kamis (6/8/2020).

Mereka diundang oleh keluarga yang berasal dari Magelang untuk ikut acara bersama anggota keluarga lainnya, sehingga total ada 17 orang anggota keluarga yang diundang.

Wawan menyebut, tujuh di antara mereka merupakan warganya, yaitu Joko Widodo (30) warga Cemoro, Tempel, Sleman; Ulli Nur Rohmi (28), warga Cemoro; Ahmad Nur Fauzi (30), warga Ngentak, Tempel, Sleman; Moh Zafir Alfarizi (8), warga Cemoro; M Rizky Romadhon (7), warga Cemoro; Ahmad Chairul Fatah (4), warga Cemoro; dan Muhammad Zidane Abdori (8), warga Ngentak.

"Rombongan berangkat ke Bantul sekitar pukul 05.00 WIB. Kemudian, mereka berwisata di Pantai Goa Cemara, Bantul. Sekitar pukul 09.30 WIB, saat bermain bola di tepi pantai, ada ombak besar datang dan menyeret lima orang. Dua orang lain berusaha menolong, tetapi ikut terseret," ujarnya, di hadapan wartawan.

Dua warganya yang sudah ditemukan yaitu Ulli Nur Rochmi dan Ahmad Nur Fauzi. Jenazah Ulli sampai di rumah duka sekitar pukul 14.14 WIB. Setelah dirukti dan disalatkan, keduanya telah diberangkatkan sekitar pukul 16.00 WIB dari Tempel menuju Magelang.

"Langkah itu sebagai permintaan keluarga. Dikebumikan di Pondok Pesantren Krakitan, Magelang," ungkapnya.

Wawan menerangkan, secara administratif keluarga Joko tercatat sebagai warga Dusun Karanggawang, Desa Mororejo, Kecamatan Tempel. Namun, ia tinggal di Dusun Glagahombo, Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempel dan kerap beraktivitas di wilayah Dusun Rebobong Lor, Desa Mororejo.

"Kami mengirim tim pencarian dan membantu ambulan, jika sewaktu-waktu korban ditemukan," ungkapnya.

Sebelum terjadi kecelakaan, salah satu korban, Joko widodo, sempat mengunggah status story WhatsApp.

Dari status di telepon genggam Kepala Dusun Rebobong Lor, Desa Mororejo, Suryadi, terlihat sejumlah perempuan yang disebut Suryadi sebagai istri korban.

Selanjutnya, ada adegan seorang anak kecil berkaus kuning berlarian di atas pasir pantai. Sedangkan si perempuan yang ada dalam video [diduga istri korban], terlihat sedang duduk-duduk dekat bekal yang dibawa untuk berwisata.

Selain itu, ada gambar Joko Widodo sedang menggendong samping anak kecil berkaus kuning tadi, berlatar belakang hamparan air laut di pinggir pantai. Terdengar suara angin pantai menjadi suara latar video tersebut.

Sejauh ini terkonfirmasi keluarga Joko Widodo, yang memiliki empat anak, menjadi korban dalam insiden ini. Satu anak usia 1 tahun berkaus kuning yang terekam dalam status WhatsApp selamat, sedangkan istri Joko Widodo meninggal, dan Joko Widodo sendiri masih belum ditemukan.

Dari pantauan SuaraJogja.id di rumah duka Dusun Glagahombo, Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempel, sejak jenazah belum berada di rumah duka, ratusan pelayat sudah datang silih berganti.

Sementara, kala jenazah Ulli tiba, jumlah pelayat yang datang terus bertambah. Di antara mereka, datang dengan mata merah dan meneteskan air mata. Sementara itu, ada beberapa pelayat yang menangis tersedu-sedu di seberang rumah duka, usai melayat.

"Bu Ulli itu di sini, ya di Tempel juga, dikenal sebagai tahfidz," ungkap Eka Sefiana, salah satu pelayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement