Advertisement

Pemancing Rekam Sendiri dengan Ponselnya Detik-Detik Tergulung Ombak di Wediombo

Newswire
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 17:37 WIB
Nina Atmasari
Pemancing Rekam Sendiri dengan Ponselnya Detik-Detik Tergulung Ombak di Wediombo Subardi merekam dirinya sendiri saat memancing di Pantai Wediombo Gunungkidul hingga kemudian tersapu ombak, Rabu (12/8/2020), dan ditemukan meninggal, Jumat (14/8/2020)./ Istimewa via SuaraJogja.id - HO/dok keluarga korban

Advertisement


Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Seorang pemancing meninggal tersapu ombak Pantai Wediombo Gunungkidul. Kepergian pemancing bernama Subardi itu masih meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya. Apalagi, detik-detik pria asal Pedukuhan Nglipar, Kalurahan Nglipar, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul ini terekam oleh kamera ponselnya sendiri.

Kakak Subardi, Supriyono, selalu mengikuti proses pencarian adiknya selama tiga hari penuh. Supriyono mengaku cukup syok dengan peristiwa meninggalnya sang adik yang cukup tragis ini. Ia tidak menyangka, video terakhir adiknya yang dibuat oleh dan melalui ponsel adiknya sendiri itu merupakan peristiwa tragis.

Advertisement

"Tidak ada firasat apa pun. Itu seolah merekam kematiannya sendiri," ucap Supriyono, Sabtu (15/8/2020), kepada SuaraJogja.id.

Baca juga: Mumtaz Rais Klarifikasi Insiden di Pesawat: Nada Bicara Agak Kencang Pada Orang yang Ditelepon

Rabu (12/8/2020) lalu, Subardi berniat berlibur bersama keluarga sebagai ucapan rasa syukur dan penyegaran keluarga kecilnya karena rumah yang Subardi bangun sudah jadi dan bisa ditempati. Ia pun pergi ke Pantai Wediombo bersama sang istri, Ikalia Pujirahayu, dan sang buah hati, Wafi.

Supriyono mengungkapkan, Subardi memang baru saja menyelesaikan pembangunan rumah barunya, dan Minggu kemarin, keluarga kecil ini telah memindahkan semua barangnya ke rumah yang baru.

Jika dihitung dengan jari, Subardi baru menempati rumah barunya selama tiga malam.

Baca juga: Terganggu SMS Promosi, Seorang Pelanggan Gugat Indosat

"Ya kalau takdir mau bagaimana," ujar Supriyono.

Sebelum akhirnya tergulung ombak, Subardi meletakkan tripod di tepi pantai yang tak jauh dari anak dan istrinya.

Ia menyalakan kamera dengan harapan bisa merekam aksinya saat melempar umpan pancing.

Namun nahas, sesaat setelah melempar umpan dan mulai memancing di atas batu karang Pantai Wediombo, ombak yang cukup besar datang. Subardi pun tergulung ombak dan terlempar ke bawah karang.

Ia, yang kala itu menggunakan jaket dan celana jin, hanyut terbawa ombak.

"Adik saya memang memiliki hobi memancing di laut. Februari lalu, adik saya sempat ikut festival memancing di Pantai Glagah Bantul," kata sang kakak.

Ia lantas menceritakan kebiasaan Subardi. Biasanya, laki-laki ini pamit bersama keluarga besar setiap hendak memancing.

Namun sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi, Subardi dan keluarganya tidak pamitan sama sekali, sehingga keluarga kaget ketika mendengar kabar tersebut.

Subardi dikenal sebagai pribadi periang. Ia juga memiliki sebuah bengkel di dekat rumahnya. Ia pun belakangan ini juga diketahui memiliki akun YouTube yang berisi pengalamannya memancing.

"Akunnya saya tidak begitu tahu namanya apa, makanya kemarin sempat bikin video itu pakai ponsel Subardi sendiri," tutur Supriyono.

Seperti diberitakan sebelumnya, korban tersapu ombak ketika tengah memancing di atas batu karang, tepatnya di Spot Dander Pantai Wediombo, Rabu (12/8/2020) sekitar pukul 07.00 WIB. Ia kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di depan tebing Karang Monang, sekitar 1,5 kilometer dari lokasi kejadian, Jumat (14/8/2020) pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement