Advertisement

Promo Desember

Bantul Bertekad Cegah Stunting, Ini Langkahnya..

Newswire
Minggu, 16 Agustus 2020 - 08:17 WIB
Sunartono
Bantul Bertekad Cegah Stunting, Ini Langkahnya.. Foto Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan tambahan makanan dan gizi kepada bayi usia bawah lima tahun atau balita melalui kader-kader pos pelayanan terpadu atau puskesmas yang ada di tiap-tiap pedukuhan selama musim pandemik COVID-19.

"Pemberian gizi tetap kita berikan melalui kader PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga) di posyandu secara 'door to door', jadi kelompok keluarga yang mungkin dekat jaraknya tidak terlalu jauh dijadikan satu," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bantul Fauzan di Bantul, Minggu (16/7/2020).

Advertisement

Menurut dia, pemberian gizi kepada balita dari rumah ke rumah itu karena dalam pencegahan stunting atau kekerdilan harus ada pemeriksaan kondisi balita yang kontinyu, tidak cuma diberikan di awal kemudian berhenti, sementara dalam kondisi pandemik COVID-19 pengawasan pemantauan tinggi badan balita ini agak terhambat.

BACA JUGA : Kulonprogo Perluas Penanaman Padi Penangkal Stunting

Dia mengatakan, hal itu karena tidak boleh ada kegiatan pengumpulan massa dalam satu titik, termasuk di kegiatan posyandu yang selama ini rutin diselenggarakan di tingkat pedukuhan, sebagai upaya penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan virus Corona baru.

"Jadi kita memang memberikan kelonggaran kepada teman-teman puskesmas sebagai ujung tombak di masyarakat silakan dalam pengukuran tidak harus membuka posyandu bareng-bareng, karena memang di Bantul masih dalam suasana belum zona hijau atau belum aman dari COVID-19," ujarnya.

"Maka itu silahkan dari kader 'door to door', artinya jangan sampai kita kehilangan data pertumbuhan balita yang harusnya tiap bulan ada pemantauan, karena sejak Maret sampai Agustus kegiatan terhambat, makanya jangan sampai kita tidak tahu peta perkembangan dan tumbuh kembang balita," tuturnya.

BACA JUGA : Ribuan Balita di Bantul Mengalami Stunting 

Fauzan mengatakan, dalam penanganan stunting itu juga selalu diberikan makanan tambahan, pemberian tablet vitamin, kemudian edukasi-edukasi kepada orang tua balita, akan tetapi secara menyeluruh hasil dari tindak lanjut yang dilakukan tersebut sudah efektif atau belum, belum ada evaluasi.

"Jadi apakah selama ini kita berikan tindakan pemantauan, memberi makanan bergizi tambahan itu sudah sesuai dengan harapan kita atau belum, ini belum kita evaluasi secara menyeluruh, karena memang datanya belum bisa kita ambil semua," ucapnya.

Sementara itu, terkait dengan data balita stunting di wilayah Bantul yang terdata terakhir pada Dinkes, sebanyak 7,73 persen dari seluruh balita yang ditimbang.

"Saya lupa jumlah secara angkanya, tetapi persentasenya masih rendah dibanding yang nasional," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Vanuatu Kembali Diguncang Gempa Bumi Besar, Kali Ini Magnitudo 6,1

News
| Minggu, 22 Desember 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Kedai Rukun, Kesederhanaan Justru Jadi Andalan

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 13:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement