Advertisement
Versi Pelanggan, Begini Lezatnya Soto Lamongan yang Jadi Klaster Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Soto Lamongan yang menjadi klaster penularan Covid-19 rupanya sudah mendapatkan tempat di hati para pelanggan. Selain dinilai harga terjangkau, rasanya pun nikmat. Tak heran jika warung soto ini selalu ramai pembeli.
Salah satu pelanggan tetap, Markus mengakui nikmatnya soto daging sapi Lamongan yang berada di Jalan Veteran tersebut. Lidahnya mulai kepincut dengan warung soto ini sejak masih kuliah di medio 2000 silam.
Advertisement
"Saya berlangganan sejak awal tahun 2000-an. Waktu masih kuliah, terakhir jajan di sana awal tahun," katanya kepada Harianjogja.com Minggu (30/8/2020).
Baca juga: Jadi Klaster Baru Covid-19, Ini Imbauan untuk Pembeli Soto Lamongan di Bulan Agustus
Selain rasanya nikmat, kata dia, porsinya tergolong banyak. Ia rela menunggu jika saat datang namun soto belum selesai dimasak. Saking seringnya datang, pelanggan sudah hafal ia memiliki kebiasaan memesan soto tanpa daging. Ia bisa melengkapi tempe goreng dan perkedel setiap menyantap soto di warung ini.
"Harga murah porsi banyak, rasa mantap, tempe gorengnya wajib ada, kalau belum mateng [masak] tak [saya] tunggu.
Saya selalu memilih tidak pakai daging, hanya ambil perkedel. Penjualnya sudah hafal, kalau datang saya bilang gak gae daging [tidak pakai daging] cak, dapat potongan harga, rasa membahana," kata warga Bausasran, Kota Jogja ini.
Pelanggan asal Kasihan, Bantul Suryanto mulai menjadi pelanggan sejak 1999 saat masih kuliah. Sebelum berlokasi di depan XT Square, warung soto tersebut sempat berada di paling ujung barat Jalan Veteran sekitar 50 meter dari warung saat ini.
"Rasa sotonya seger, enak, irisan dagingnya banyak dan jika mau tambah irisan babat atau iso bisa jadi pilihannya. Dulu saya biasa ke sana setiap kali lembur mau mencetak tugas saat kuliah," ucapnya.
Markus maupun Suryanto telah mendengar bahwa Soto Lamongan langganannnya menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Hal ini menurutnya menjadi pelajaran bagi pedagang lain agar menjaga protokol kesehatan secara ketat.
"Patut disayangkan sebenarnya. Saya dengar pemiliknya yg membawa virus. Bagi pedagang makanan yang lain, hal ini bisa jadi pelajaran, supaya lebih serius menjaga kebersihan diri dan tempat berdagangnya," ucap Markus.
"Ya, kita tunggu saja masa inkubasi dan buka lagi. Semoga mereka cepat pulih kesehatannya, bisa jualan lagi dan lebih jaga protokol kesehatan," kata Suryanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Timnas Punya Lagu Dangdut Bersama Garuda, akan Ditampilkan di Piala Dunia U-17
- Penjaga Toko Emas di Boyolali Ditusuk Pria Tak Dikenal, Ini Ciri-Ciri Pelakunya
- Tegas! Menteri Teten Bantah Pemisahan TikTok & TikTok Shop Rugikan Pengusaha
- Detik-detik Kebakaran Pasar Slogohimo Wonogiri, Pedagang Panik dan Jalan Macet
Berita Pilihan
Advertisement

Dituding Menuduh Prabowo, MAKI Melaporkan Akun Tiktok ke Polisi
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 September 2023, Berangkat dari Stasiun Tugu
- Prakiraan Cuaca DIY Kamis 28 September 2023, Cerah Berawan
- Cara Pesan Tiket Kereta Bandara YIA Reguler, Cek Jadwal Kamis 28 September 2023!
- Jadwal YIA Xpress Kamis 28 September 2023, Harga Tiket Rp50.000
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja Kutoarjo Kamis 28 September 2023
Advertisement
Advertisement