Advertisement
Bikin KTP-el di Gunungkidul Belum Bisa Sehari Jadi

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Gunungkidul, Markus Tri Munarja mengatakan proses pencetakan KTP-el masih membutuhkan waktu sehingga belum bisa sekali permohonan langsung jadi. Hal ini dikarenakan hasil perekaman membutuhkan proses penunggalan data dari Pemerintah Pusat sebelum dicetak.
Menurut dia, untuk sistem penunggalan data ini sangat tergantung dengan lalu lintas perekaman di Indonesia sehingga membutuhkan waktu. Adapun tujuan dari pengecekan ini untuk memastikan tidak ada data perekaman ganda. “Ya kalau sudah pernah melakukan perekaman, maka tidak bisa dicetak KTP-elnya karena tetap mengacu pada data yang lama,” kata Markus kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).
Advertisement
Baca juga: Dewan Usulkan Pemkot Bangun Skywalk di Jogja
Dia menjelaskan, proses pencetakan KTP berbasis chip ini harus masuk kategori print ready record (PRR). Kepastian data siap cetak ini diurusi oleh tim dari Kementerian Dalam Negeri yang melayani seluruh proses penunggalan data di seluruh Indonesia. “Memang harus antri dengan daerah lain, sehingga ini berpengaruh dengan proses dalam pencetakan,” ungkapnya.
Disinggung mengenai kepastian waktu pencetakan, Markus mengakui layanan sempat bisa terlayani dalam waktu satu jam bisa langsung jadi. Hanya saja, proses tersebut sebentar karena rata-rata sekarang untuk pencetakan masih butuh waktu dua hingga tiga hari.
“Ya kalau sekarang, pemohon melakukan perekaman Jumat, maka Senin sudah bisa mendapatkan KTP-el,” kata dia.
Baca juga: KPU Buka Pendaftaran, Ini Rencana Waktu Mendaftar Para Bapaslon Gunungkidul
Mantan Kepala Bagian Organisasi, Setda Gunungkidul ini menambahkan, untuk perekaman atau blangko dari KTP-el tidak ada masalah. Pasalnya, fasilitas alat perekaman masih sangat baik, sedangkan untuk blangko tidak ada kelangkaan karea rutin mendapatkan distribusi dari Pemerintah DIY. “Sekali pengiriman mencapai 2.000 blangko. Jadi, stoknya hingga sekarang masih aman,” katanya.
Salah seorang warga Jeruksari, Kapanewon, Wonosari, Lukas Didit mengatakan, beberapa waktu lalu sempat mengurus untuk KTP-el anaknya yang telah berusia 17 tahun. Untuk proses perekaman terhitung cepat, namun untuk pencetakan tidak bisa sekali jadi. “Ada pemberitahuan dan dua hari kemudian datang lagi ke Disdukcapil untuk mencetak KTP-el,” katanya.
Dia mengungkapkan, selama pandemic corona didalam pelayanan juga mengendepankan protokol kesehatan. “Saat datang ada pengecekan suhu tubuh, cuci tangan hingga diminta menjaga jarak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement