Kuliah Daring Tetap Jadi Pilihan Utama di Jogja, LL Dikti: Tatap Muka Masih Berisiko Tinggi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Kuliah daring masih menjadi pilihan utama di perguruan tinggi swasta di Jogja.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta Prof Didi Achjari mengatakan hingga saat ini seluruh perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta masih mengutamakan perkuliahan secara daring untuk mencegah penularan COVID-19.
Advertisement
"Belum ada perkuliahan yang tatap muka secara penuh. Tidak berani dan itu masih berisiko tinggi untuk saat ini," kata Didi Achjari di Yogyakarta, Selasa (15/9/2020).
BACA JUGA: Masuk Pasar Stan di Sleman Tak Pakai Masker, Warga Harus Bayar Rp250.000 Atau Bersihkan Pasar
Terkait rencana uji coba pembukaan aktivitas perkuliahan kampus di DIY pada pertengahan September 2020, menurut Didi, bukan berati perkuliahan dibuka dengan tatap muka secara normal penuh.
Selain berisiko, perkuliahan dengan tatap muka secara penuh tentu membutuhkan banyak tambahan ruangan karena ada pembatasan kuota mahasiswa untuk menerapkan jaga jarak fisik.
Meski demikian, ia mengakui ada sejumlah kampus yang memang memiliki kebijakan memulai perkuliahan tatap muka secara selektif atau kombinasi antara daring dan luring pada pertengahan September.
"Kombinasi,artinya hanya mahasiswa yang semester akhir dan sifatnya praktikum saja yang diperbolehkan tatap muka dan selebihnya tetap daring," kata dia.
Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budiyanto mengatakan kegiatan pembelajaran/perkuliahan di kampusnya akan dilakukan sesuai rencana awal, yakni tatap muka secara bertahap mulai 14 September 2020.
Menurut Gunawan, pada semester ini perkuliahan berlangsung dengan model tatap muka (luring) sebagai pendalaman materi untuk membentuk skill mahasiswa, namun dengan tetap menitikberatkan pada kuliah daring.
Supaya tidak tidak terjadi kerumunan di kampus, kata dia, hanya akan ada satu angkatan setiap bulan yang akan masuk mengikuti kuliah "offline".
"Mahasiswa semester 7 akan masuk kuliah offline terlebih dahulu kemudian berganti dengan mahasiswa semester 5 bulan berikutnya dan diikuti semester 3 pada bulan berikutnya lagi," kata Gunawan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Muchlas menyatakan perkuliahan di kampusnya sepenuhnya masih tetap diselenggarakan secara daring.
Keputusan itu, kata Muchlas, mengikuti surat edaran dari Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait larangan pembelajaran/kegiatan tatap muka bagi setiap Amal Usaha Muhammadiyah yang bergerak di bidang pendidikan.
"Kami telah menyesuaikan kebijakan akademik UAD dengan ketetapan larangan kuliah tatap muka dari PP Muhamamdiyah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Keluarga Matahari 1912 Dukung Pasangan Agung-Ambar di Pilkada Kulonprogo
- Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
- Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Jogja Berpatroli Cegah Praktik Politik Uang
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Sabtu 23 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling Sleman Sabtu 23 November 2024
Advertisement
Advertisement