Advertisement
Saluran Irigasi Van der Wijck Dimatikan Sementara, Bagaimana Nasib 4.000 Hektare Lahan di Sleman?
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY mematikan saluran irigasi Van der Wijck di Kabupaten Sleman selama dua minggu terhitung sejak 4-18 Oktober. Selama irigasi ini dimatikan, petani diharapkan menyesuaikan masa tanamnya.
Kepala DPUP-ESDM DIY, Hananto Hadi Purnomo menyebut pematian total saluran irigasi ini dimaksudkan untuk pemeliharaan sistem jaringan. Pematian ini menurutnya sudah dikomunikasikan dengan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman jauh-jauh hari.
Advertisement
"Tidak akan berpengaruh terhadap kegiatan pertanian karena sudah disesuaikan dengan kebutuhan petani akan air. Petani juga sudah tahu kapan mereka harus tanam, disesuaikan dengan jadwal pemeliharaan jaringan yang sudah disepakati," jelas Hananto ketika dihubungi wartawan pada Senin (5/10/2020).
Terpisah, Kepala DP3 Sleman, Heru Saptono membenarkan adanya pemeliharaan saluran ini. Ia telah melakukan sosialisasi kepada petani yang memanfaatkan saluran irigasi ini sejak sebelumnya bersama pihak kapanewon. Menurutnya, ada tiga kapanewon yang memanfaatkan saluran irigasi ini untuk lahan pertanian, yaitu Kapanewon Minggir, Moyudan, dan Tempel.
"Yang memanfaatkan sekitar 4.000 hektare. Kami sudah sosialisasi ke kelompok tanaman pangan dan kelompok perikanan," ujarnya.
Heru menyebut selama pematian total saluran irigasi ini, petani yang terdampak bisa memanfaatkan sumber dari air hujan maupun sumber lain. Namun, lantaran sudah dilakukan sosialisasi sebelumnya, menurutnya petani akan menyesuaikan masa tanamnya.
"Misalnya semula tanam padi, tanam padinya mundur atau tanam palawija. Bagi yang memanfaatkan untuk perikanan, monggo diganti jenis ikan yang tidak banyak menggunakan air seperti lele atau gurami," kata Heru.
BACA JUGA: Tidak Sampai 2 Menit Sejumlah Partai Ini Langsung Setujui RUU Cipta Kerja
Menurutnya selama ini pemeliharaan saluran irigasi Van der Wijck belum terjadwal dengan baik. Setelah ini, pihaknya berkoordinasi dengan DPUP-ESDM DIY akan menjadwalkan rutin untuk pemeliharaan jaringan setiap bulan Oktober, sehingga petani dapat lebih menyesuaikan diri terhadap aktivitas pertanian dan perikanan yang memanfaatkan jaringan ini.
"Ini akan jadi agenda rutin. Sehingga masyarakat itu tidak kaget lagi. Pokoknya kalau ada pemeliharaan, waktunya Oktober. Sehingga masyarakat sejak awal tahu, oh Oktober akan dilakukan pembenahan. Karena salurannya sudah berumur puluhan tahun, supaya berfungsi baik perlu dipelihara," urainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
Advertisement
Advertisement