Advertisement
Eni Jalani Kuret, Biaya Ditanggung BPJS Kesehatan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Eni Endrawati, warga Beran Lor, Tridadi, Sleman, merasa bersyukur bisa menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Pintar (JKN-KIS) tahun ini. Kartu tersebut ia terima saat dia hamil anak ketiganya di awal tahun ini.
Advertisement
Eni pun menyiapkan segalanya untuk kehamilan tersebut. Hanya saja, kebahagiaan itu hanya sebentar. Menginjak kehamilan bulan ketiga, ia mendapatkan laporan pertumbuhan janin kurang baik. Dokter kandungan menyarankan agar Eni melakukan kuretase.
Ini bukan kali pertama Eni melakukan kuretase. Beberapa tahun lalu saat kehamilan anak pertamanya, kasus yang sama juga dialaminya. Bedanya, saat itu ia belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Ia pun harus membayar secara mandiri seluruh biaya kuretase.
Seusai kuretase pertama, beberapa bulan kemudian Eni kembali hamil. Alhamdulillah, anak yang diharapkan lahir dengan selamat dan saat ini tumbuh besar. Kondisi berbeda dialami saat dia mengandung anak ketiganya. "Untuk kehamilan anak ketiga saya kuretase lagi karena janin tidak berkembang. Pada 20 April saya melakukan kuretase," cerita Eni kepada Harian Jogja, Kamis (8/10/2020).
Beruntung, Eni sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan sehingga saat melakukan kuret kali kedua ia tidak lagi memikirkan masalah biaya yang harus dikeluarkan. "Kalau dulu sebelum mendapat kartu BPJS Kesehatan KIS saya bayar sekitar Rp900.000. Kemarin kalau tidak salah sekitar Rp1,5 juta, tapi ya dibayari oleh BPJS," katanya.
Eni bercerita, selama proses menjalani kuret hingga pasca operasi pelayanan yang dia peroleh cukup baik. Baik perawat maupun dokter yang menanganinya juga dinilai komunikatif. "Layanan bagus, mulai saat minta rujukan di Puskesmas, saat operasi hingga menginap selama tiga hari rawat inap. Saya dilayani dengan baik," katanya.
Bahkan saat melakukan kontrol, ia mengaku masih tidak menemui kendala dan tanpa biaya sepeser pun. Dia berharap kualitas pelayanan BPJS Kesehatan bisa terus meningkat dan bermanfaat bagi masyarakat. "Pelayanannya mudah semuanya. Itu yang saya rasakan selama kehamilan hingga selesai proses kuretase. Sangat mudah dan tidak membebani," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Nusron Wahid Larang Alih Fungsi Lahan Pertanian Jadi Pemukiman
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Demo Sopir Truk di Wonosari Gunungkidul Soal Kebijakan Angkutan ODOL, Begini Tuntutannya
- Kegiatan Tirakatan Digelar di Malam 1 Suro di Gunungkidul, Ini Lokasinya
- Wisatawan Jangan Lupa Mampir ke Pasar Beringharjo Jogja, Ada Batik hingga Lupis Cenil
- Peresmian Jembatan Pandansimo Dikabarkan 20 Juli 2025, Ini Kata Satker PJN DIY
- Mubeng Beteng Kraton Jogja Malam 1 Suro Digelar Kamis 26 Juni 2025 Malam, Ini Waktu Acara hingga Syaratnya
Advertisement
Advertisement