Advertisement
Begini Cara Dinas Pariwisata DIY Cegah Klaster Penularan Corona di Objek Wisata
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Dinas Pariwisata DIY terus melakukan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau diberinama dengan Pranata Plesiran Yogyakarta di Taman Watu, Dusun Bolang, Girikarto, Panggang, Minggu (18/10/2020). Sosialisasi dilaksanakan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona di kawasan wisata.
Kepala Bidang Destinasi, Dinas Pariwisata DIY, Kurniawan mengatakan, pembukaan destinasi wisata merupakan langkah baik dalam upaya pemulihan ekonomi, khususnya di sektor kepariwisataan. Hanya saja, pembukaan ini juga harus diwaspadai karena jangan sampai menjadi lokasi penyebaran virus corona.
Advertisement
Untuk itu, sambung dia, upaya pencegahan terus dilakukan dengan menggelar simulasi hingga pelaksanaan sosialisasi AKB atau yang dikenal dengan istilah Pranata Plesiran Yogyakarta. Menurut dia, keberadaan pranata ini sangat penting dalam upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
“Kalau sampai ada penularan bisa jadi kontra produktif karena akan berdampak besar terhadap dunia pariwisata. Jadi, jangan sampai ada penularan di destinasi,” katanya saat ditemui di sela-sela sosialisasi, Minggu.
BACA JUGA: Fakta-Fakta Kecelakaan Hanafi Rais di Tol Cipali
Kurniawan menjelaskan, Dinas Pariwisata DIY berkomitmen untuk terus mensosialisasikan AKB. Menurut dia, sosialisasi ini tidak hanya menyasar lokasi-lokasi wisata yang ramai dikunjungi, arena juga dilaksanakan di hotel-hotel hingga lokasi kuliner. Diharapkan pranata anyar ini dijadikan pedoman pengelola agar mematuhi protokol kesehatan penaggulangan corona.
“Sebelum destinasi dibuka juga ada simulasi berkaiatan dengan protokol kesehatan. Untuk sosialisasi sudah hampir menyasar ke seluruh desa wisata,” katanya.
Ditambahkan dia, protokol kesehatan ini sangat penting dalam upaya mencegah penyebaran virus corona. “Cuci tangan dengan sabun, jaga jarak hingga pakai masker menjadi senjata utama untuk membentengi diri dari penyebaran virus. Kami berharap, di destinasi wisata juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung dalam pelaksanaan AKB,” katanya.
Lurah Girikarto, Tuyadi mengaku senang dengan adanya simulasi dan sosialisasi tentang AKB di wilayahnya. Menurut dia, sosialisasi ini penting guna memberikan pemahaman untuk bersama-sama mencegah penyebaran virus corona.
Tuyadi mengaku di Girikarto belum ada kasus positif corona. Meski demikian, masyarakat harus tetap berhati-hati karena sebagai daerah tujuan wisata lalu lintas pengunjung sangat banyak dan berasal dari berbagai kota. “Kita tidak boleh abai karena protokol kesehatan harus dijalankan untuk mencegah penyebaran virus,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Ramai Aksi Lempar Sampah ke Truk, Pemkot Jogja Sebut Kesadaran Warga untuk Buang Sampah Tinggi
- Kebutuhan Internet di Tiga Sektor Ini Terbesar di DIY
- Progres TPS 3R Karangmiri Mengalami Perlambatan, Pengolahan Sampah Pemkot Jogja Bertumpu pada Nitikan
- Mengalami Era Baru Koneksi Internet dengan Izzi Life dari Life Media
- Digugat Vendor Snack Pelantikan KPPS yang Sempat Viral, Ini Tanggapan KPU Sleman
Advertisement
Advertisement