Advertisement

Riris Mangenjali Menggambarkan Rasa Syukur atas Berkah Air Hujan

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 16:07 WIB
Budi Cahyana
Riris Mangenjali Menggambarkan Rasa Syukur atas Berkah Air Hujan Tarian Riris Mangenjali ditampilkan oleh sembilan penari di halaman Sekolah Air Hujan Banyu Bening di Tempursari Sardonoharjo Ngaglik, Sabtu (24/10/2020). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Tarian Riris Mangenjali dibawakan sembilan penari dalam tradisi Kenduri Banyu Udan yang diselenggarakan oleh Komunitas Banyu Bening, di halaman Sekolah Air Hujan Banyu Bening di Tempursari, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Sabtu (24/10/2020).

Selain tarian Riris Mangenjali, tradisi itu juga menambilkan kirab budaya dari Bregada Pangeran Cempa yang terdiri atas 22 prajurit tradisional. Kenduri Banyu Udan merupakan tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh Komunitas Banyu Udan pimpinan Sri Wahyuningsih atau yang akrab disapa Yu Ning. "Tradisi ini menggambarkan wujud rasa syukur atas nikmat air hujan yang dilimpahkan Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Yu Ning di sela kegiatan.

Advertisement

Yu Ning menambahkan selama ini sebagian besar warga masih memandang negatif terhadap air hujan sebagai sumber penyakit dan bencana. Padahal air hujan sebenarnya sarat dengan manfaat untuk kesehatan. Oleh karenanya, air hujan harus diperlakukan dengan pola 5 M, yaitu menampung, mengolah, minum, menabung, mandiri.

"Komunitas Banyu Bening mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan falsafah hamemayu hamemayu hayuning bawana yakni sikap untuk mencintai dan memelihara lingkungan alam ciptaan Tuhan," katanya.

Menurutnya, sikap mencintai lingkungan alam ini perlu diwujudkan dan dikampanyekan oleh seluruh komponan dan elemen warga bersama pemerintah secara terpadu dan berkesinambungan. Sikap yang mendukung konsep tersebut adalah tetap menjaga lingkungan hidup, melakukan penghijauan lingkungan, dan tidak menebang pohon secara sembarangan.

"Menjaga kebersihan sungai, selokan dan lingkungan sekitar sehingga tidak terjadi bencana banjir dan bencana alam lainnya juga merupakan bentuk kecintaan juga kepada lingkungan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia

News
| Kamis, 03 Juli 2025, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement