Advertisement
Ini Arah Luncuran Erupsi Merapi Menurut Perhitungan BPPTKG

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memperkirakan material erupsi Gunung Merapi akan meluncur ke arah tenggara di wilayah Sleman dan Klaten serta arah barat di wilayah Magelang. Gunung Merapi sekarang berstatus Siaga.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan berdasarkan bukaan kawah di puncak Merapi, potensi utama luncuran mengarah ke arah Kali Gendol atau ke arah tenggara.
Advertisement
BACA JUGA: Antisipasi Erupsi, Warga Lereng Merapi Siaga 24 Jam
“Namun, karena deformasi juga mengarah ke barat, potensi ke sana juga ada,” ujar Hanik Humaida di barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (10/11).
BPPTKG saat ini belum bisa menghitung kecepatan maupun volume luncuran lantaran kubah lava belum terbentuk.
Lebih lanjut, BPPTKG baru mampu menghitung kecepatan, besar, maupun volume jika kubah lava sudah terbentuk. Pasalnya, sampai saat ini kubah lava belum terbentuk di Gunung Merapi.
BACA JUGA: Kunjungi Barak Pengungsian Merapi, Sultan: Protokol Kesehatan Harus Dilaksanakan
“Nanti kalau kubah lava sudah muncul di permukaan, kami bisa menghitung kecepatannya, besarnya berapa, volumenya berapa. Itu yang nanti akan kami gunakan untuk menghitung seberapa jauh luncuran erupsi untuk menentukan rekomendasi bahay,” kata dia.
Saat ini ancaman bahaya berada di lima kilometer di sisi selatan dan barat dari puncak Gunung Merapi. Adapun, di sisi utara sejauh tiga kilometer.
Hanik menegaskan sampai saat ini pergerakan magma masih pelan karena miskin akan suplai gas. Kecenderungan ini membuat BPPTKG memprediksi pola erupsi tahun ini tidak akan seeksplosif 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
Advertisement
Advertisement