Advertisement
Jumlah Pengungsi Merapi Naik, Pagi Pulang & Sore Balik ke Barak
Advertisement
Harianjogja.com, CANGKRINGAN--Jumlah pengungsi yang ada di barak pengungsian balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman mengalami kenaikan. Berdasarkan catatan pemerintah kecamatan Cangkringan, data sementara menunjukkan jumlah pengungsi naik sebanyak 198 orang per Jumat (13/11/2020). Para pengungsi pulangi ke rumah pada pagi hari dan jelang malam kembali lagi ke barak.
Camat Cangkringan Suparmono mengatakan jika penambahan pengungsi terjadi dari pengungsi yang tergolong kelompok umur dewasa. Penambahan terjadi saat malam hari. Dari 198 orang pengungsi, 52 orang diantaranya masuk kategori pengungsi dewasa.
Advertisement
BACA JUGA : Pengungsi Merapi di Cangkringan 185 Orang, Banyak yang
"Sampai tadi malam Kamis [12/11/2020], pengungsi di barak pengungsian naik lagi dari 185 jadi 198. Saya lihat penambahan paling banyak dari kelompok umur dewasa. Barangkali mereka turun lagi setelah mereka sempat pulang ke rumah. Total sekarang 198 sampai tadi malam," ujar Suparmono saat dikonfirmasi pada Jumat (13/11/2020).
Jumlah pengungsi yang ada di barak pengungsian memang sempat mencapai 203 orang. Angka tersebut menjadi angka tertinggi jumlah pengungsi yang ada di barak pengungsian balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman pada Jumat (13/11/2020).
"Memang fluktuatif ya, 203 itu jumlah yang tertinggi, teman-teman relawan dapur itu memang menyiapkan makan siang untuk 300 orang di malam hari. Nah, kalau pagi hari itu masak untuk 200 orang. Kisarannya seperti itu," katanya.
Fluktuasi jumlah pengungsi di barak pengungsian terjadi dikarenakan upaya sejumlah warga yang masih mencoba untuk memeriksa rumahnya. Mereka kembali ke rumah untuk memastikan jika rumah dalam keadaan aman. Tidak ada barang-barang yang dicuri orang.
“Saya lihat memang kebutuhan pengungsi untuk tetap melihat rumahnya dalam kondisi aman dan sebagainya masih ada. Sebenarnya di Kalitengah Lor pos kamling itu sudah kami siapkan oleh warga dan relawan di sana. Sehingga, warga di sini menjadi tenang karena rumahnya sudah aman dijaga. Tapi manusiawi, mereka balik karena khawatir," ucapnya.
BACA JUGA : Sleman Gelar Pilkada 9 Desember, Bagaimana Coblosan
Pengungsi sendiri datang ke barak pengungsian di malam hari. Ketika di pagi hari, warga yang kategori usia produktif naik kembali ke atas untuk sekedar mencari rumput dan merawat ternaknya. Di siang hari, warga merasa aman di atas karena bisa mengamati Gunung Merapi secara visual.
"Ya, jadi ritualnya itu mereka kalau malam mesti ke sini [barak pengungsian]. Kemudian, nanti pagi banyak yang naik karena mencari rumput dan merawat ternak. Nanti malam ke sini lagi. Kalau siang mereka merasa sudah aman karena bisa mengamati gunung secara visual. Harapan kita, kalau malam itu mereka ada di sini [barak pengungsian] karena lebih aman," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jatah Menteri Bakal Berkurang karena PDIP Diajak Masuk Kabinet, Golkar Bilang Begini
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
Advertisement
Advertisement