Advertisement

Lebih dari 260 Warga Lereng Merapi Kini Sudah Bergerak ke Pengungsian

Hafit Yudi Suprobo
Jum'at, 20 November 2020 - 17:17 WIB
Bhekti Suryani
Lebih dari 260 Warga Lereng Merapi Kini Sudah Bergerak ke Pengungsian Puluhan balita berada dibarak pengungsian Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman, Sabtu (7/11/2020). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Jumlah pengungsi yang ada di barak pengungsian balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman terus naik. Berdasarkan catatan sementara dari Pemerintah Kecamatan Cangkringan per Jumat (20/11/2020), total pengungsi menjadi 263 orang.

Camat Cangkringan Suparmono mengatakan jika penambahan pengungsi terjadi dari kelompok umur dewasa. Berdasarkan data awal jumlah pengungsi dari kelompok umur dewasa yang berkisar antara 18 sampai dengan 50-an tahun, hanya berjumlah 44 orang. Akan tetapi, saat ini jumlah pengungsi dari kelompok umur dewasa sebanyak 78.

Advertisement

"Kalau dari kelompok umur lansia itu cenderung tetap ya. Warga itu kan ada yang turun mengikuti ternaknya. Jadi, mereka tinggal di barak pengungsian untuk sekaligus menjaga ternaknya. Sehingga jumlah pengungsi dari kelompok umur dewasa terjadi penambahan," ujar Suparmono saat diwawancarai di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (20/11/2020).

Kapasitas barak sendiri diklaim oleh Suparmono masih memadai untuk menampung jumlah pengungsi. Kapasitas barak pengungsian balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman sendiri berkisar 300 orang. Barak pengungsian sendiri terdiri dari dua bangunan.

Yakni, satu bangunan barak pengungsian PNPM yang ada di lapangan balai desa Glagaharjo dan gedung SDN Muhammadiyah Cepitsari Glagaharjo yang sudah diisi oleh pengungsi.

"Kalau SDN Muhammadiyah Cepitsari itu dimaksimalkan bisa mencapai 300 orang. Barak pengungsian di balai desa Glagaharjo sendiri diperuntukkan untuk warga Kalitengah Lor, sedangkan untuk warga Kalitengah Kidul nanti akan disiapkan untuk menempati barak," terangnya.

Barak Gayam sendiri sebenarnya berkapasitas sekitar 300 orang. Akan tetapi, setelah diterapkannya protokol Covid-19 dengan membuat sekat-sekat di dalam barak, akhirnya kapasitas barak pengungsian sendiri menjadi sekitar 100 orang.

"Nah, barak Gayam itu kami dukung oleh ruangan yang dimiliki oleh SDN Glagaharjo dan SMP Sunan Kalijaga. Rumah warga juga kita ikutsertakan. Jadi, pak Dukuh Kalitengah Kidul sudah berbicara dengan warga yang ada di Gayam. Kita maksimalkan jadinya total bisa menampung sekitar 350," terang Suparmono.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY sebelumnya memberikan perhatian terhadap siapa saja yang masuk ke barak pengungsian balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Pemberi bantuan diminta untuk tidak masuk ke area barak pengungsian demi menghindari terjadinya penularan Covid-19 sehingga menimbulkan klaster baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement