Advertisement
Warga Merapi Diminta Melapor Bila Melihat Satwa Turun Gunung
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Balai Taman Nasional Gunung Merapi (btngm) meminta masyarakat tidak menggangu satwa yang turun, apalagi sampai melakukan penangkapan.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi Pujiati mengatakan jika warga yang melihat satwa yang turun ke permukiman diharapkan langsung melaporkannya ke Balai Taman Nasional Gunung Merapi agar bisa ditindaklanjuti.
Advertisement
"Masyarakat sekitar kawasan TNGM sudah paham bila ada satwa liar seperti lutung yang turun atau mendekati permukiman agar tidak diganggu atau ditangkap, tetapi dilaporkan ke petugas TNGM," ujar Pujiati saat dikonfirmasi pada Rabu (25/11/2020).
Lebih lanjut, pihaknya juga telah memberikan sosialisasi kepada warga agar mampu mengambil sikap ketika satwa dari lereng Gunung Merapi turun ke permukiman warga.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar kawasan terkait keberadaan satwa liar yang turun ke pemukiman," terangnya.
Dari hasil monitoring terhadap satwa lutung atau Trachypithecus auratus yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi pada Oktober 2020 di dua lokasi yaitu Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Kecamatan Kemalang di Kabupaten Klaten dan RPTN Kecamatan Musuk Cepogo di Kabupaten Boyolali, diketahui masih terdapat puluhan ekor lutung.
"Di RPTN Kemalang, Lutung dijumpai di zona rimba (4 km dr puncak merapi). Total populasi ada 19 ekor. Kedua, RPTN Musuk Cepogo,
Lutung dijumpai di zona inti dan zona rimba (3 sampai dengan 3,5 km dari puncak merapi). Total populasi 60 ekor," terangnya.
Balai Taman Nasional Gunung Merapi menyatakan jika lokasi ditemukannya lima ekor lutung pada pagi hari tanggal 23 November 2020 di rumah warga di dusun Pajegan, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, berjarak sekitar 3 kilometer dari puncak Merapi.
Satwa yang ada di TNGM sendiri, lanjut Pujiati, diantaranya kijang, trenggiling, kucing hutan (felis benganlesis), macam-macam burung seperti elang dan macan tutul. "Walaupun, khusus untuk macan tutul sampai saat ini BTNGM belum mengetahui keberadaan pasti macan tutul," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024: Hujan Ringan
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Selasa 23 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Selasa 23 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus Mal hingga Destinasi Wisata
- Jadwal Pemadaman Listrik Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024, Cek Lokasi!
Advertisement
Advertisement