Advertisement

Promo November

Disebut Sebarkan Hoaks, Deddy Corbuzier & Effendi Gazali Disemprot Susi Pudjiastuti

Newswire
Jum'at, 04 Desember 2020 - 18:37 WIB
Bhekti Suryani
Disebut Sebarkan Hoaks, Deddy Corbuzier & Effendi Gazali Disemprot Susi Pudjiastuti Susi Pudjiastuti - Antara/Sigid Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Susi Pudjiastuti melontarkan sindiran pedas kepada presenter Deddy Corbuzier dan pakar komunikasi Effendi Gazali.

Keterlibatan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam kasus dugaan suap ekspor benih lobster hingga masuk tahap penyidikan KPK diperbincangkan oleh publik.

Advertisement

Salah satu yang ikut mengomentari adalah Guru Besar Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) Effendi Gazali. Dalam percakapannya dengan Deddy Corbuzier, Effendi menyebutkan bahwa dalam masa jabatan Susi Pudjiastuti, tidak ada penyelundupan benih lobster yang disergap.

Effendi mengatakan itu salam podcast yang diunggah di kanal YouTube Deddy Corbuzier. Di balik penyelundupan benih lobster ini, kata dia, ada sindikat yang sangat besar.

Sang pakar komunikasi politik juga mengatakan adanya dua keanehan terkait penyelundupan benih lobster dengan nilai yang fantastis itu.

Menyebutkan peristiwa di tahun 2019, Effendi diduga menyinggung masa kepemimpinan Susi Pudjiastusi di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebelum Edhy Prabowo.

Ia mengaku kagum dengan langkah Susi menenggelamkan kapal asing yang melanggar kedaulatan negara Indonesia.

Namun, ia menyebutkan bahwa dalam penyergapan penyelundupan benih lobster kala itu, Susi tidak terlibat.

Membaca artikel mengenai percakapan Effendi dan Deddy Corbuzier tersebut, Susi memberikan tanggapannya di Twitter. Melalui sebuah cuitan, Susi membagikan artikel mengenai pernyataan Effendi yang menyinggung tidak adanya penyergapan kapal yang menyelundupkan lobster di tahun 2019.

Dalam cuitan yang diunggah pada Jumat (12/4/2020), Susi mengatakan bahwa sebaiknya seorang profesor, yaitu Effendi, dan seorang youtuber yakni Deddy, tidak menyampaikan hoaks sebagai konsumsi publik. Sebab, kata dia, hal tersebut akan berdampak kepada kredibilitas dua belah pihak dan hukum.

"Sebaiknya seorang Profesor yang artinya Guru Besar dan Seorang Youtuber/podcast yang begitu dikenal jangan sesekali ngoceh untuk konsumsi publik pernyataan-pernyataan bohong alias Hoax. Urusannya adalah kredibilitas saudara sendiri dan Hukum," tulis Susi dalam cuitannya.

Sejak diunggah, cuitan itu sudah disukai lebih dari seribu pengguna Twitter. Ada seratus lebih yang membagikan ulang dan beberapa lainnya memilih memberikan tanggapan di kolom komentar.

Ada warganet yang meminta Susi melakukan dialog secara langsung dengan Effendi untuk membahas mengenai isu penyelundupan lobster.

"Saya rasa perlu diskusi ilmiah tentang hal ini, @effendigazali sudah buka peluang untuk berdiskusi dengan ibu @susipudjiastuti. Kalau bicara di medsos dan saling menyalahkan outputnya apa?," tulis akun @Hendri_Mantis.

"Effendi Ghazali gak pernah turun kampung, sudah dipastikan dia tak akan pernah tahu banyak penangkapan masa itu, gak usah jauh-jauh turun ke laut Banten akan saya antar ke nelayan dan pengepul yang ditangkap polisi," komentar akun @AryaWK7.

"Ada baiknya ibu Susi dan Efendi Gazali bertemu, minimal ngopi-ngopi ngobrol santai, saya yakin ibu dan bapak orang-orang baik," tanggapan akun @MatildaLEON99.

Sementara akun @reonmikah mengatakan, "Tetep semangat bu, itu pak propesor dari dulu pengen pansos aja gak usah diladenin entar juga tenggelam sendiri oleh apa yang sudah dia lakukan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement