Advertisement

Pandemi Belum Berakhir, 3M Jadi Kunci

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 05 Desember 2020 - 09:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pandemi Belum Berakhir, 3M Jadi Kunci Tangkapan layar talkshow bertajuk Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (4/12/2020). - Harian Jogja/Lajeng Padmaratri

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan untuk memutus rantai penularan Covid-19 sebab pandemi ini belum berakhir. Protokol 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, serta menjaga jarak harus menjadi kebiasaan seluruh masyarakat.

Apalagi, baru-baru ini Indonesia mencatatkan rekor kasus sebanyak 8.369 per 3 Desember. Sehingga masyarakat tidak boleh lengah dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.

Advertisement

Dalam talkshow bertajuk Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (4/12/2020), Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa jumlah kasus meningkat memang dikarenakan banyaknya testing. Namun, hal itu juga disebabkan karena penularan virus ini di masyarakat masih tinggi.

Baca juga: Survei Kemenhub: Libur Akhir Tahun Ini Bakal Sepi Pemudik

Hal berbeda akan terlihat ketika penularannya rendah. Sebanyak-banyaknya testing dilakukan, jika masyarakat patuh menerapkan 3M sehingga tidak tertular Covid-19, maka pencatatan kasus harian juga tidam akan tinggi.

"Jadi yang harus dilakukan bukan hanya testing dan tracing, tapi upaya promosi perubahan perilaku 3M itu kunci. Jangan ditunggu sampai kasusnya muncul dan dicatat menjadi kasus, baik itu kasus dirawat maupun sampai meninggal," tutur Wiku.

Ia menambahkan, Indonesia sejauh ini merupakan satu-satunya negara di dunia yang mencatatkan perubahan perilaku di masyarakat. Sebab, ia menilai masyarakat harus memahami bahwa kunci berakhirnya pandemi ini ada pada masyarakat.

Baca juga: Pasien Covid-19 Tetap Bisa Nyoblos, Kalau Pasien Kritis Bagaimana? Begini Kata KPU

"Kita harus mengetahui siapa musuhnya, yaitu virus dan penyakit ini. Siapapun bisa tertular, saling mengingatkan bahwa penularan bisa terjadi di mana saja. Kita harus menahan diri sampai semua ini berakhir," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit

News
| Kamis, 25 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement