Advertisement
Jelang Pilkades Sleman, Calon Lurah Mulai Diserang Kampanye Hitam

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Menjelang pelaksanaan pemilihan lurah (Pilkades) 20 Desember mendatang, black campaign atau kampanye hitam mulai menimpa sejumlah calon. Pemkab Sleman menghimbau agar pelaksanaan pemilihan lurah berjalan fair dan demokratis.
Salah seorang calon lurah di Purwomartani, Kalasan, Semiono mengaku diserang black campaign yang dilakukan oleh calon lurah lainnya. Kampanye hitam tersebut dilancarkan melalui media sosial dan group WhatsApp warga. Pihak lawan menuduh Semiono telah memanipulasi data salah satu ahli waris sehingga hak warisnya hilang. Di dalam selebaran yang muncul di warga Purwomartani disebutkan salah satu calon lurah terlibat atas kecurangan pembagian warisan yang dialami warganya di Dusun Bayen. Kasus ini sudah masuk di PN Sleman dengan nomer perkara 254/Pdt.G/2020/Pnsmn.
Advertisement
Semi menjelaskan, kasus tersebut terjadi saat ia menjabat sebagai Kades Purwomartani. Saat itu, ada sengketa keluarga soal waris. Selaku kepala desa, ia diminta untuk menengahi masalah tersebut. Setelah ada kesepakatan yang ditandatangani oleh seluruh ahli waris, sebagai Kades Purwomartani Semiono beserta dukuh setempat menyatakan ikut mengetahui. Di kemudian hari ternyata muncul gugatan yang menyeretnya sebagai pihak tergugat.
"Tuduhan-tuduhan yang dilancarkan pihak lawan itu tidak benar dan sudah mencemarkan nama baik saya. Perkaranya tidak sesuai fakta hukum karena yang tidak berhak mendapatkan waris tidak termasuk ahli waris. Jadi kabar-kabar bohong itu muncul menjelang pemilihan lurah untuk menjatuhkan nama baik saya," kata Semiono kepada wartawan, Selasa (15/12/2020).
Terbukti, katanya, saat pihak lawan mengajukan kasus tersebut ke PN Sleman hakim memutuskan dalam putusan sela untuk menolak melanjutkan perkara tersebut. Dia berharap agar pemilihan lurah di Purwomartani berjalan demokratis tanpa adanya black campign untuk menjatuhkan salah satu calon. Semi mengaku tidak khawatir dengan kampanye hitam yang menyerang dirinya dengan alasan pengaruhnya tidak akan terlalu signifikan.
"Saya sendiri optimis meraih suara 60 persen dari jumlah pemilih. Cuma ini buat pembelajaran politik bagi masyarakat agar tidak terpancing dengan kabar-kabar yang tidak benar," ucapnya.
Selain masalah tersebut, Semi juga dituduh melakukan penyerobotan lahan di Turusan, Temanggal 2. Dia pun membantah tuduhan tersebut. Sebab selain lokasi tanah yang difoto berbeda, tanah yang dituduhkan tidak bermasalah dan tidak ada sangkut pautnya dengan Semiono. Atas kampanye hitam yang dideranya, Ia pun melayangkan somasi kepada kubu lawannya agar meminta maaf dan meluruskan black campign yang dilakukan.
Jika tidak, Semi akan melaporkan perbuatan pencemaran nama baik tersebut kepihak kepolisian. Pada Pilur 2020, terdapat tiga nama yang bersaing di Purwomartani yakni Semiono, Suhartono, dan Bambang Iswantara. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada 20 Desember. "Kami sebenarnya sudah mensomasi pihak lawan untuk meminta maaf dalam waktu 24 jam. Jika tidak ada permintaan maaf, kami akan melaporkan kampanye hitam ini ke pihak kepolisian," ujar kuasa hukum Semiono, Adnan Pambudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir Bogor: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Singgung Keberadaan BUMD Jaswita dan PTPN
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Waktu Buka Puasa untuk Wilayah Jogja dan Sekitarnya Hari Ini, Senin 3 Maret 2025
- Akses Makin Dekat dan Diskon Tarif Tol, Diperkirakan Pemudik Saat Libur Lebaran ke Jogja Lebih Banyak dari Nataru
- Pasokan Berkurang, Harga Cabai Rawit Tembus Rp95.000 Per Kilogram
- Antisipasi Kegiatan Negatif Remaja, Disdikpora DIY Imbau Sekolah dan Orang Tua Perketat Pengawasan
- Cabai Rawit Merah Sentuh Rp100 Ribu, Kota Jogja Tak Dapat Alokasi OP dari Pusat
Advertisement
Advertisement