Gunungkidul Sudah Habiskan Rp74,31 Miliar untuk Penanganan Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Pemkab Gunungkidul telah mencairkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp74,31 Miliar, untuk mendukung penanganan dampak pandemi Covid-19.
Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan baik medis, stimulan bantuan kepada mereka terdampak dan pengadaan fasilitas yang menunjang protokol kesehatan.
Advertisement
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Saptoyo mengungkapkan, penanganan dan penanggulangan Covid-19 membutuhkan anggaran yang sangat banyak. Di awal pandemi itu, pemerintah beberapa kali melakukan refocusing anggaran hingga total anggaran yang masuk untuk BTT sebesar Rp210 Miliar.
Baca juga: Kecelakaan di Bantul Rata-Rata Pukul 06.00-12.00
“Dalam APBD Perubahan 2020 kemarin, anggaran Rp210 Miliar untuk BTT tersebut dikurangi, sehingga BTT hanya menjadi Rp139,8 miliar. Ada pengurangan dan perubahan berkaitan dengan anggaran yang digunakan untuk penanganan dan penanggulangan Covid-19 ini,” ucap Saptoyo, Selasa (21/12/2020).
Adapun pagu anggaran yang digunakan sebesar Rp77,61 miliar. Dari jumlah tersebut digunakan untuk pemenuhan kebutuhan di organisasi perangkat daerah yang memiliki kuasa pengguna anggaran. Di antaranya, Dinas Kesehatan memiliki pagu anggaran Rp24,370 miliar telah direalisasikan sebesar Rp23,730 miliar. Kemudian RSUD Wonosari memiliki pagu anggaran Rp12,663 miliar telah dicairkan sebesar Rp10,8 miliar.
Selanjutnya RSUD Saptosari memiliki pagu anggaran Rp16 miliar telah dicairkan sebesar Rp15,87 miliar, BPBD Gunungkidul memiliki pagu anggaran sebesar Rp10,490 miliar dan telah digunakan secara keseluruhan. Selanjutnya Dinas Sosial Gunungkidul sebesar Rp14 miliar telah direalisasikan sebesar Rp13,415 miliar.
Baca juga: Curi Perhiasan dan Uang Dolar Majikan, Pekerja Rumah Tangga di Sleman Beli Mobil
Realisasinya berkisar dari 85% sampai dengan 100%. “Sementara untuk sisa anggaran yang lain masih masuk di BTT (cadangan), namun demikian jika sewaktu-waktu dalam kondisi mendesak maka anggaran tersebut dapat dimanfaatkan,” ucapnya.
Untuk penggunaanya itu dimasing-masing OPD penanganan di rumah sakit, ataupun ada yang untuk bantuan bagi warga terdampak Covid-19.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan anggaran penanganan dan penanggulangan Covid-19 sudah 100% serapannya. Adapun dana sebesar Rp10 miliar tersebut tidak digunakan secara langsung oleh BPBD Gunungkidul.
“Penggunaan anggaran di BPBD kan banyak untuk mendukung kegiatan Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Komunikasi dan Informatika gunungkidul,” ujar Edy.
Edy mencontohkan anggaran yang ada digunakan untuk kegiatan penanggulangan Covid-19, kemudian pengadaan tempat cuci tangan di kawasan wisata termasuk dengan kelengkapan penerapan protokol kesehatan, CCTV di tempat khusus dan pengadaan jaringan internet untuk menunjang pembelajaran daring.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipecat Tidak Hormat, Polisi Penembak Siswa SMK Semarang Ajukan Banding
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Komisi B Dorong Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman
- Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata Sleman, Hari Ini Kejari Periksa Satu Saksi
- Masih Terendah se-DIY, Nilai UMK Gunungkidul 2025 Masih Dirahasiakan
- Regulasi Penting dalam Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas
- Gedung Baru MPP Sleman Diresmikan, Berikan 198 Jenis Pelayanan ke Masyarakat
Advertisement
Advertisement