Advertisement
Jadikan Prokes sebagai Gaya Hidup
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Belum usai masa pandemi Covid-19, ada kabar munculnya virus varian baru yang lebih ganas dan lebih menular. Hal ini membuat keadaan normal susah untuk kembali.
Untuk menyikapi keadaan saat ini, penerapan protokol kesehatan (prokes) menjadi kebutuhan yang wajib. Tidak hanya sebagai penghindar penyakit, tapi menjadi sebuah gaya hidup.
Advertisement
Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti menghimbau masyarakat untuk tidak menjadikan prokes sebagai beban. “Jadikan jaga kesehatan sebagai life style baru kita,” kata Haryadi saat meninjau Stasiun Tugu pada Jumat (25/12/2020).
Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, saat melakukan perjalanan masyarakat juga perlu membawa hasil rapid test antigen atau PCR. “Apabila Kartu Tanda Penduduk itu identitas diri, hasil rapid test antigen atau PCR itu identitas kesehatan,” kata Haryadi.
Senada dengan Haryadi, Ketua Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jogja, Agus Winarto juga menghimbau masyarakat menjalankan hidup sehat dan prokes sebagai gaya hidup. Termasuk para pengusaha cafe atau warung, penerapan prokes bisa menjadi salah satu nilai jual.
“Bisa jadi nilai plus. Nanti pada akhirnya tamu akan menyeleksi [cafe atau warung] di sana yang ketat menerapkan prokes. Ketika mau makan atau ngopi pelanggan jadi lebih tenang, lebih santai,” kata Agus saat ditemui di kantornya pada Senin (28/12/2020).
Pelanggan kafe juga perlu sadar akan keadaan. Apabila sebuah cafe sudah penuh, jangan memaksa untuk masuk. “Jangan hanya karena trend, kalau belum ke situ belum serasa ke Jogja. Jangan. Perlu jaga kesehatan dan kesehatan,” kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Aldika Rasakan Langsung Berbagai Manfaat Program JKN
- Info Stok Hari Ini dan Jadwal Donor Darah di DIY Besok 4 Mei 2024
- Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja
- President IMA: Para Pemasar Harus Berlari Kencang untuk Memenangkan Persaingan
- Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
Advertisement
Advertisement