Advertisement
Pemkot Jogja Tolak Titik Nol & Tugu Jogja Di-Lockdown Malam Tahun Baru
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Wakil Wali Kota Jogja sekaligus Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja, Heroe Poerwadi tidak sepakat me-lockdown alias mengunci kawasan Titik Nol dan Tugu Jogja pada malam tahun baru.
Usulan mengunci dua kawasan tersebut sebelumnya disampaikan DPRD Kota Jogja guna menghindari kerumunan dan mencegah penularan Covid-19 yang kini tengah meroket di DIY.
Advertisement
Menurut Heroe, penutupan tersebut tidak sesuai dengan Instruksi Gubernur (Ingub) No. 7/2020 tentang Penegakan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 pada saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Heroe berpandangan jika penutupan satu lokasi hanya akan memindahkan titik kerumunan ke lokasi lainnya. Usulan pansus DPRD menurut Heroe akan dikaji kembali terutama soal pembatasan jam malam atau lockdown.
BACA JUGA: 82 Saksi Terkait Kasus Polisi Tembak Mati Laskar FPI
"Sampai saat ini kami tetap mengambil keputusan tetap dibuka sampai malam tahun baru pun dibuka. Mengapa itu kita lakukan, karena jika kita lalukan penutupan akses artinya ini kan seperti balon, ketika satunya ditutup yang lainnya pasti menggelembung. Makanya kenapa kita membuat aksesnya dibuka itu supaya tidak ada kerumunan. Karena kalau ada yang ditutup pasti ada yang berkerumun di tempat lain," tutur Heroe, Senin (28/12/2020).
Terkait membeludaknya wisatawan Malioboro, Heroe tetap akan menggunakan metode yang sama yakni menurunkan seluruh petugas yang ada di kawasan tersebut. Dengan catatan jika telah memenuhi kapasitas zona, petugas akan menyetop wisatawan yang hendak masuk. Heroe belum bisa menyebutkan data kunjungan wisatawan yang mengsisi Kode QR di kawasan Malioboro.
Ketua Pansus Pengawasan Pelaksanaan Penanganan Covid-19 DPRD Kota Jogja, Antonius Fokki Ardiyanto mengaku punya dalih jelas kenapa lockdown kudu diberlakukan. Intensitas kerumunan di dua lokasi tersebut membuat pihaknya mengusulkan kawasan Tugu sampai Titik Nol diterapkan pembatasan jam malam.
"Seperti sudah dipahami bersama bahwa setiap tahun baru itu pusat keramaian itu ada di sepanjang Tugu dan Titik Nol. Itu kan potensi [kerumunan] di depan mata. Itu bisa menjadi klaster Covid-19 yang itu sangat-sangat banyak dan mungkin kalau itu terjadi maka itu akan sangat sulit ditracing," tegas Fokki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ini Dia Ernando Ari Sutaryadi, Pahlawan Kemenangan Timnas U-23 atas Korsel
- Luar Biasa! Sikat Korsel, Indonesia Cetak Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23
- Indonesia Gagal Pertahankan Keunggulan, Pertandingan Lanjut ke Extra Time
- Profil Rafael Struick, Pemborong Dua Gol ke Gawang Korsel di Piala Asia U-23
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Jogja Kamis 25 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
Advertisement
Advertisement