Advertisement
35 Ton Sampah Libur Tahun Baru Diangkut dari Parangtritis
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sedikitnya 35 ton sampah diangkut dari kawasan wisata Pantai Parangtritis dan sekitarnya. Volume sampah tersebut merupakan akumulasi dari 27 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021 lalu atau selama libur Tahun Baru.
"Paling banyak sampah yang diangkut pada Sabtu [2 Januari 2021] sampai 15 ton dalam sehari," kata Koordinator Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Parangtirtis, Dinas Pariwisata Bantul, Suranto, Senin (4/1/2020).
Advertisement
BACA JUGA: Teror Ular Kobra Berlanjut, 1 Induk Ditangkap, Satu Lolos ke Sungai
Saking banyaknya sampai pada Sabtu, UPK Parangtritis bersama 21 petugas kebersihan membersihkan sampah dari pukul 05.00-12.00 WIB. 14 Kendaraan roda tiga dan dua truk pengangkut sampah pun dikerahkan.
Volume sampah 35 ton tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan tanggal yang sama pada liburan Tahun Baru 2020. Kala itu, ada 50 ton sampah yang diangkut. Sementara dalam setahun selama 2020, UPK mengangkut 265 ton sampah dari Parangtritis sampai Depok.
Sampah tersebut didominasi luapan sungai yang berhilir di pantai selatan. “60 persen sampah hasil luapan sungai yang bermuara di pantai dan 40 persen lainnya sampah yang dihasilkan pengunjung atau wisatawan,” ucap Suranto.
Sampah dari luapan sungai didominasi oleh bungkus deterjen, popok kedap air, bungkus sampo dan sabun, serta ranting pohon. Sementara sampah yang dihasilkan dari pengunjung kebanyakan bekas bungkus makanan dan minuman.
BACA JUGA: Mulai Februari, Sleman Gelar Sekolah Tatap Muka
Meski sudah ada pengumuman dilarang buang sampah sembarangan di sekitar pantau, UPK masih menemukan sampah tersebut berserakan. Suranto mengimbau wisatawan untuk membuang sampah pada tempatnya yang sudah disediakan di beberapa titik sepanjang pantai dari Parangtritis sampai Depok.
Kepala UPTD Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan DLH Bantul Arif Riyadi mengatakan jawatannya belum menghitung volume sampah selama libur Natal dan Tahun Baru. Namun sampah harian yang dibuang ke TPST Piyungan dari Bantul sebanyak 90 ton. Volume tersebut belum termasuk sampah yang dibuang oleh swasta dan perorangan.
"Kalau libut Natal dan Tahun baru biasanya ada peningkatan di kawasan wisata seperti Parangtritis bisa sampai 40-50 ton, " kata Arif.
Menurut Arif, sampah rumah tangga yang dihasilkan harian dari warga Bantul mencapai sekitar 600 ton. Namun sampah tersebut ada yang dibakar, ditimbun mandiri di sekitar rumah, dan ada yang dibuang ke TPST Piyungan. Sampah yang dibuang DLH Bantul ke TPST Piyungan rata-rata 90 ton per hari.
DLH Bantul sebenarnya telah membangun sejumlah rumah pilah sampah (RPS). Pada 2017 sudah ada 53 RPS dan 2019 ada 16 RPS. Kepala DLH Bantuk, Ari Budi Nugroho mengatakan keberadaan RPS sangat penting karena dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPST Piyungan. Sebab RPS juga dilengkapi dengan mesin pembuat pupuk kompos dan sampah yang bernilai ekonomis bisa didaur ulang kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Agresi Israel, Penduduk Gaza Diperkirakan Krisis Pangan dalam Enam Pekan Lagi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
- Danais Kembali Dikucurkan untuk Mendukung Program Becak Listrik di 2024
- Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
Advertisement
Advertisement