Advertisement
Tak Kantongi Swab Antigen, Wisatawan Dilarang Masuk Objek Wisata di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukan pengecekan secara acak untuk kepemilikan surat rapid test antigen dari wisatawan yang datang dan apabila tidak mampu menunjukkan surat sehat tersebut, maka wisatawan itu dilarang masuk.
"Kami akan mulai patroli pada 13-14 Februari. Saat libur akhir pekan," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Jumat (12/2/2021).
Advertisement
Menurut dia, patroli pengecekan surat rapid test antigen kepada wisatawan tersebut juga menindaklanjuti program yang dilakukan oleh Pemerintah DIY yaitu melakukan pengecekan secara acak terhadap pendatang di empat akses masuk ke wilayah DIY.
Satpol PP Kota Yogyakarta akan menerjunkan tiga regu atau sekitar 30 personel untuk melakukan pengecekan secara acak kepemilikan rapid test antigen untuk wisatawan.
"Tidak hanya di kawasan destinasi wisatanya, tetapi juga di tempat parkir wisata. Kalau tidak memiliki rapid antigen, wisatawan tidak boleh keluar dari kendaraan dan lebih baik meninggalkan lokasi wisata," katanya.
Pengecekan kepemilikan rapid test antigen tersebut, lanjut Agus, menjadi salah satu upaya untuk menekan potensi penularan COVID-19 saat libur.
Saat melakukan patroli, lanjut Agus, juga akan diintensifkan patroli penegakan protokol kesehatan, yaitu penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Agus berharap, pengelola destinasi wisata menjaga, memastikan pembatasan kapasitas untuk wisatawan yang datang, sehingga tidak ada wisatawan yang berkerumun dan tidak menjaga jarak satu sama lain.
Sebelumnya, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pengecekan surat rapid antigen kepada wisatawan atau pendatang tersebut sejalan dengan tujuan pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yaitu menekan kasus.
"Bahkan ASN pun kami minta untuk tidak melakukan perjalanan ke luar daerah selama libur Imlek," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Viral Tagar Kabur Aja Dulu, Ini Komentar Presiden Prabowo Subianto
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- Biar Nggak Kehujanan, Naik Trans Jogja Saja, Berikut Jalur dan Rutenya
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 23 Februari 2025: KGPAA Paku Alam X Ketua KONI DIY hingga Prediksi Pemudik Lebaran 2025
- Minat Ilmu Sains Disebut Menurun, Pakar UGM Beberkan Solusinya
- Cegah Kelangkaan, Pemkab Bantul Imbau Masyarakat Beli Elpiji 3 Kg Secukupnya Sesuai Kebutuhan
- OPINI: Kemampuan CSR Perusahaan Tambang Indonesia dalam Mencapai SDG 6
Advertisement
Advertisement