Advertisement
Antonov AN124-100 Angkut 62 Ton Kargo dari YIA

Advertisement
Harianjogja.com, TEMON--Pesawat Antonov Internasional AN124-100 mendarat sempurna di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) pada Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 09.00 WIB. Pesawat ini mengangkut 62 ton kargo dari YIA untuk dikirim ke Columbus Amerika Serikat.
Mendaratnya Antonov menjadi sejarah tersendiri bagi bandara YIA karena pertama kalinya kedatangan pesawat yang digadang-gadang terbesar kedua di dunia. Pelaksana Tugas Sementara General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama mengatakan mendaratnya Antonov Internasional AN124-100 di YIA dalam rangka untuk menerbangkan secara langsung komoditas ekspor kargo dari Indonesia dengan tujuan Columbus (LCK) Amerika Serikat.
Advertisement
BACA JUGA : Pesawat Terbesar Kedua di Dunia Mendarat di Kulonprogo
"Penerbangan ini menjadi penerbangan ekspor kargo yang menggunakan Pesawat Antonov untuk pertama kalinya. Hari ini YIA menerbangkan 62 ton kargo dengan komoditas Wire Harness (kabel) ke Columbus Amerika Serikat," ujar Agus Pandu saat dikonfirmasi pada Rabu (10/3/2021).
Pesawat AN124-100 merupakan pesawat pengangkut berbadan lebar buatan Rusia yang memiliki kapasitas muatan sampai dengan 150 ton. Bandara YIA yang memiliki landasan dengan panjang 3.250 x 45 meter persegi pada Rabu (10/3/2021) pertama kalinya kedatangan pesawat dengan ukuran masif, yakni pesawat Antonov Internasional AN124-100.
"Dari sisi kesiapan bandara, YIA memiliki PCN (Pavement Classification Number) atau perkerasan runway, taxiway, dan apron yang lebih besar daripada yang diperlukan untuk kebutuhan pendaratan dan penerbangan pesawat Antonov AN124-100,” jelas Agus Pandu.
BACA JUGA : Kenaikan Biaya Kargo Picu Kenaikan Tarif Pengiriman
Bandara YIA, lanjut Agus Pandu, memiliki dua terminal kargo yaitu domestik dan internasional, dengan luas 3.546 meter persegi dan daya tampung hingga 390 ton untuk kargo domestik, serta 2.304 meter persegi dengan daya tampung 250 ton untuk kargo internasional.
“Kami juga telah mempersiapkan kesiapan personel pendukung baik sisi udara maupun sisi darat. Begitu pula dengan kesiapan loading kargo yang dimulai dari proses kedatangan pada Minggu (7/3/2021), pemeriksaan barang kargo, hingga proses labeling security, customs check, dan penempatan barang kargo di area steril,” sambung Agus Pandu.
Sampai dengan saat ini, kata Agus Pandu, YIA telah melayani clearance Bea dan Cukai untuk komoditi ekspor kargo ke beberapa Negara seperti Korea Selatan, Jepang, Australia (Melbourne dan Sydney), Taiwan, Hongkong, Thailand, dan Singapura.
"Ekspor kargo tersebut membawa berbagai jenis komoditas, yaitu sarung tangan, bahan kulit, kain rajut, kulit domba, biji vanili, ikan segar, kumbang, cat, dan salak segar," imbuhnya.
Bandara YIA sendiri dinilai memiliki peluang untuk mengembangkan potensi pertumbuhan kargo melalui ekspor dan impor komoditas. Jogja memiliki potensi komoditas ekspor berupa pertanian seperti pangan, sayuran, buah-buahan, juga komoditas perkebunan, peternakan, perikanan, dan industri.
BACA JUGA : Terminal Kargo YIA Sepi Peminat
"Saat ini rata-rata per hari kargo yang telah dilayani melalui YIA adalah 30,32 ton untuk domestik, dan 0,53 ton per hari untuk kargo internasional," kata Agus Pandu.
"Kami optimis dengan peluang pertumbuhan kargo di YIA ke depan. Yogyakarta memiliki banyak pelaku usaha eksportir yang dapat bekerja sama untuk memanfaatkan fasilitas kargo melalui Bandara YIA," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
- Kalurahan di Gunungkidul Mulai Urus Pencairan Dana Desa Termin Kedua
- PLS Harus Edukatif dan Menyenangkan, Tak Boleh Ada Kekerasan dan Perpeloncoan
- Sarasehan Hari Jadi ke-194, Bupati Singgung Bantul Masuk 4 Besar Kabupaten Paling Maju Versi BRIN
- Sempat Tertahan di Taiwan, Jasad PMI Asal Paliyan Akhirnya Bisa Dipulangkan ke Gunungkidul
Advertisement
Advertisement