Advertisement

Wisatawan di Jogja Meningkat Selama Libur Keagamaan, Protokol Kesehatan Dinilai Baik

Herlambang Jati Kusumo
Selasa, 16 Maret 2021 - 05:17 WIB
Nina Atmasari
Wisatawan di Jogja Meningkat Selama Libur Keagamaan, Protokol Kesehatan Dinilai Baik Foto Ilustrasi: Wisatawan mengantre di Gate Zonasi Malioboro untuk cek suhu dan kode QR pada Minggu (27/12/2020). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Kunjungan wisatawan di DIY mengalami peningkatan selama libur Isra Mi'raj dan Hari Raya Nyepi. Protokol kesehatan dinilai berjalan baik.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo menjelaskan catatan dari Visiting Jogja pada Kamis (11/3/2021) jumlah wisatawan mencapai 27.500 orang, kemudian pada Jumat (12/3/2021) mengalami penurunan, hanya sekitar 3.000 orang, kembali meningkat pada Sabtu (13/3) ada 13.975 orang, dan puncaknya Minggu (14/3/2021) mencapai 31.164 wisatawan.

Advertisement

“Menunjukan di 2021 sepertinya yang paling tinggi kemarin itu, kebanyakan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Saya lihat teman-teman parkiran hotel juga bagus, destinasi bagus. Protokol kesehatan juga berjalan bagus,” ujar Singgih, Senin (15/3/2021).

Baca juga: Hotel di Sleman Mulai Bergeliat, Okupansi Capai 50%

Menurut Singgih masyarakat punya kepercayaan diri yang baik setelah vaksinasi dan telah terbiasa menerapkan protokol kesehatan. Ia mengatakan kesadaran menjalankan protokol harus dijaga, baik untuk wisatawan atau destinasi.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardianto Setyo Aji mengatakan long weekend kemarin menunjukan tren positif bagi pariwisata di DIY. Mulai ada pergerakan wisatawan, namun kebanyakan masih melakukan perjalanan mandiri. “Sehingga belum menggunakan travel agent, guide, masih terkondisikan kelompok kecil,” ujarnya.

Baca juga: Sejumlah Negara Hentikan Penggunaan AstraZeneca, Bagaimana dengan Indonesia?

Bobby mengatakan travel corridor dan Jogja konsorsium yang digagas dengan Pemerintah Daerah diharapkan dapat menggerakan industri pariwisata. “Pariwisata yang lebih murah, dan terjamin sisi kesehatannya, sehingga wisatawan tertarik. Ada subsidi dari industri, Pemda, dan Kemenparekraf,” ujarnya.

Dia menjelaskan Jogja konsorsium ini nantinya akan mengedepankan yang telah terverifikasi atau tersertifikasi, dan menghindari kawasan yang masuk zona merah. “Untuk red zone tidak bisa, jadi akan dinamis untuk destinasi wisata ini. Utamakan yang zona hijau, dan kuning masih oke,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement