Advertisement

Dinkes Minta RS Tolak Calon Penerima Vaksin yang Datang Tak Sesuai Jadwal

Abdul Hamied Razak
Rabu, 17 Maret 2021 - 10:37 WIB
Sunartono
Dinkes Minta RS Tolak Calon Penerima Vaksin yang Datang Tak Sesuai Jadwal Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo mengakui ada banyak permasalahan yang muncul pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi bagi lansia di 22 rumah sakit. Permasalahan muncul tidak lepas dari banyaknya warga yang mendatangi rumah sakit tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Lansia calon penerima vaksin, kata Joko, adalah peserta yang telah mendaftar di link pendaftaran yang disediakan oleh Dinkes. Pendaftaran dilakukan sejak 1-10 Maret. Calon penerima vaksin kemudian menerima SMS blast terkait jadwal pelaksanaan vaksin ke nomor Ponsel sesuai data saat pendaftaran.

Advertisement

"Hari pertama pelaksanaan memang diakui masih ada beberapa permasalahan. Saat ini masih terus kami evaluasi untuk perbaikan selanjutnya," kata Joko saat dihubungi Harian Jogja, Selasa (16/3).

BACA JUGA : Waduh...Banyak Lansia di Jogja Kesulitan Daftar Vaksinasi Covid-19

Namun di lapangan, kata Joko, dilaporkan banyak lansia yang mendatangi rumah sakit tidak sesuai jadwal. Ada juga lansia yang sebelumnya tidak mendaftar namun meminta untuk divaksin.

"Hari selanjutnya harus taat pada SOP, hanya yang sudah mendapat SMS blast dari Kominfo yang dilayani. Tadi [kemarin], hari pertama banyak yang terpaksa ditoleransi untuk menghindari kegaduhan," kata Joko.

Untuk selanjutnya, ujar Joko, Dinkes meminta agar rumah sakit menolak calon penerima vaksin yang datang tidak sesuai dengan jadwal. Lansia yang saat pendaftaran memilih lokasi vaksinasi di puskesmas, akan dialihkan ke 22 Rumah Sakit di Sleman. Hal ini dikarenakan Puskesmas masih melakukan vaksinasi bagi pekerja/petugas pelayanan publik sektor pendidikan.

Menurutnya, pendaftaran vaksinasi secara manual melalui satu RT belum dapat diakomodasi. Dinkes masih mengutamakan pendaftar yang mendaftar melalui sistem (link). "Iya memang untuk ketertiban harus sesuai protap [pendaftar via link]. Mengelola sekian banyak sasaran memang perlu dengan sistem, meski mungkin kadang tidak mengenakkan," kata Joko.

BACA JUGA : Peserta Vaksinasi Massal di Jogja Diminta Taat Jadwal

Dia menjelaskan, SMS blast informasi pelaksanaan vaksinasi lansia dikirimkan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan stok atau logistik vaksin dari pemerintah pusat. Lansia yang belum menerima SMS diminta Joko untuk bersabar dan menunggu giliran.

 "Kami harap agar lansia menjaga kondisi kesehatan untuk memastikan lansia dapat memperoleh vaksin ketika tiba jadwalnya," kata Joko.

Sebelumnya, Joko mengatakan selain menyelesaikan vaskinasi untuk sektor pendidikan, mulai Selasa (16/3) Dinkes juga melaksanakan vaksinasi untuk lansia. Jumlah lansia yang terdaftar untuk divaksin sebanyak 26.790 orang atau baru sekitar 20% jumlah lansia di Sleman.

Proses vaksinasi untuk lansia dilakukan di 22 RS di Sleman. Untuk tenaga pendidikan tetap dilayani di 25 puskesmas. "Sementara lansia dilayani di RS, sesuai himbauan pemerintah pusat. Lagi pula saat ini puskesmas masih melayani tenaga kependidikan juga masih ada sekitar 20.000 orang," katanya.

BACA JUGA : Kabar Gembira! Vaksinasi untuk Masyarakat Umum di Jogja

Hingga kini, kata Joko stok vaksin di Sleman masih memadai. Dinkes menyebut stok vaksin sampai 35.480 dosis. "Tapi data stok bergerak sangat dinamis lho. Hari ini semua puskesmas masih melanjutkan vaksinasi dengan sasaran guru," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam

News
| Sabtu, 27 April 2024, 04:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement