Advertisement

Gunung Merapi Luncurkan 2 kali Awan Panas Guguran dan 17 kali Lava Pijar

Newswire
Senin, 26 April 2021 - 11:37 WIB
Nina Atmasari
Gunung Merapi Luncurkan 2 kali Awan Panas Guguran dan 17 kali Lava Pijar Awan Panas Guguran Gunung Merapi terlihat dari wilayah Condongcatur, Depok, Sabtu (27/3/2021) pagi. - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar, sempat teramati juga awan panas guguran.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida, mengatakan pada periode pengamatan selama 24 jam, Minggu (25/4/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, teramati dua kali awan panas guguran. Luncuran wedus gembel itu masih menuju ke arah barat daya.

"Sempat teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Megawati Berduka Tragedi KRI Nanggala 402, Minta Disiapkan 53 Rangkaian Bunga Merah Putih

Advertisement

Awan panas guguran pada tanggal 25 April 2021 tersebut tepatnya terjadi pada pukul 19.03 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 27 mm dan durasi 104 detik dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya.

Kemudian disusul oleh awan panas guguran kedua yakni pukul 21.15 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 92 detik. Jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya.

Selain awan panas guguran, teramati juga sejumlah guguran lava dari puncak Merapi. Guguran lava masih teramati mengarah ke barat daya.

"Teramati 17 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.600 m ke arah barat daya," ujarnya.

Tercatat juga terdapat kegempaan guguran sebanyak 105 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 11 kali.

Baca juga: Sebelum Bertugas, Awak KRI Nanggala 402 Serda Pandu Sempat Telepon Ibunda

Sementara itu dalam periode pengamatan terbaru tepatnya selama 6 jam pada Senin (26/4/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, dari visual Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 300 meter di atas puncak kawah.

Sudah ada juga aktivitas lain berupa guguran lava yang masih terus terjadi. Guguran lava itu masih mengarah ke barat daya.

"Teramati 8 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 2.000 m ke arah barat daya," terangnya.

Sedangkan untuk kegempaan tercatat kegempaan guguran sejumlah 15 kali dan tektonik jauh sejumlah 1 kali.

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Jogjapolitan | 38 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Kejagung, Kali Ini Ferrari dan Mercy

News
| Jum'at, 26 April 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement