Advertisement
Tahap Awal PTM SD, Siswa Masih Senang-Senang Ketemu Teman
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA -- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) kelas 4 dan 5 di Kota Jogja berlangsung mulai Rabu (28/4/2021).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Jogja, Budi Santoso Asrori, tahap awal PTM untuk senang-senang para murid terlebih dahulu. Setelah lebih dari satu tahun belajar secara daring, maka perlu adanya pemulihan agar para murid merasa bahagia saat PTM.
Advertisement
"Walau tadi masih ada guru yang langsung [memberi] materi, nanti kami evaluasi. Guru punya banyak persepsi [terkait PTM]. [Penekanan saat ini untuk] kembalikan rasa optimisme anak belajar di sekolah dengan cara-cara yang baru, sesuai dengan prokes," kata Budi saat memantau PTM di SD Negeri Serayu, Jogja, Rabu (28/4).
Baca juga: Capaian Vaksinasi Lansia Solo Rendah, Malah Lebih Tinggi Petugas Publik
Selain SDN Serayu, empat SD yang menjalankan simulasi yaitu SDN Lempuyangwangi, SDN Margoyasan, SD Muhammadiyah Karangkajen, dan SDN Tegalrejo I. Pemilihan lima SD ini setelah adanya verifikasi selama tiga kali di bulan Januari, Maret, dan April.
Selain terkait kesiapan, seluruh sekolah ini mewakili dari setiap zona seperti Jogja bagian Barat, Timur, Selatan, dan Utara. Saat ini ada 165 SD yang tersebar di Kota Jogja. Secara garis besar, Budi menyatakan bahwa seluruh SD di Jogja sudah siap laksanakan PTM.
Dalam pantauan di SDN Serayu dan SDN Lempuyangwangi, Budi melihat PTM berjalan lancar. "Sudah cukup bagus. Nanti kami evaluasi lagi," katanya.
Baca juga: Lahirnya Kemendikbudristek Momentum Perombakan Pendidikan RI
Di SDN Serayu, jumlah siswa kelas 4 dan 5 sebanyak 121 anak. Pada empat hari pertama PTM, yang laksanakan PTM kelas 5. Sementara empat hari berikutnya untuk kelas 4. Pemilihan kelas 4 dan 5 dalam simulasi PTM lantaran mereka yang senior di sekolah. Untuk kelas 6 saat ini sedang persiapan Ujian Akhir Sekolah yang juga berlangsung terbatas di sekolah.
Menurut Kepala SDN Serayu, Marsono, dari 121 anak, ada 21 yang tidak hadir dalam PTM tahap pertama. "Ada yang anaknya masih di luar kota, belum diizinkan orang tua, dan lainnya. Yang jelas kami tidak bisa memaksa, tapi tetap dilayani secara daring seperti biasanya," kata Marsono.
Dalam setiap harinya, satu angkatan terbagi dalam lima kelas. Masing-masing kelas berisi maksimal 12 anak. Pada kondisi normal, satu kelas bisa menampung 28 anak. Dalam pantauan, para murid belajar dengan tertib dan semua memakai masker. Tidak tampak pula orang tua murid yang berkerumun menunggu anaknya.
Apabila nantinya terdapat murid bergejala Covid-19, pihak sekolah akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti kelurahan, kemantren, satuan tugas Covid-19, puskesmas dan lainnya dalam penanganannya.
"Kami tidak melangkah sendiri," kata Marsono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kereta Api Terlambat, Daops 6 Yogyakarta Minta Maaf
- PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
- Dari Luar Negeri? Jangan Lupa Isi e-CD Jika Turun di YIA
- 576.619 Penumpang Mudik Naik KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta selama Lebaran 2024
- DPD Golkar Kota Jogja Pastikan Penjaringan Singgih Raharjo Tak Ada Masalah Meski Masih Jadi Pj Wali Kota
Advertisement
Advertisement