Advertisement

Ini Hasil Evaluasi Penerapan PPKM Mikro di Sleman

Lugas Subarkah
Rabu, 05 Mei 2021 - 21:27 WIB
Bhekti Suryani
Ini Hasil Evaluasi Penerapan PPKM Mikro di Sleman Sejumlah aparat di Sleman saat razia aturan pembatasan, Rabu (20/1 - 2021)/Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Lurah Condongcatur, Depo, Sleman Reno Candra Sangaji, mengatakan terkait masih adanya penambahan kasus Covid-19, di wilayahnya dikarenakan mobilitas masyarakat masih sangat tinggi sehingga penambahan kasus masih bisa terjadi.

"Namun dengan PPKM Mikro ini kita bisa menekan, walau ada penambahan tapi yang sembuh juga banyak. Dalam mendeteksi orang terpapar, mobilitas lebih bisa dipantau," ujarnya, Rabu (5/5/2021).

Advertisement

Mesi koordinasi antar-RT hingga kalurahan sudah bagus, namun jika pendatang dari luar semakin banyak membuat satgas covid-19 kewalahan. "Karena tentu ada keterbatasan. Namun kami tetap mengusahakan yang terbaik di PPKM mikro kedepan," katanya.

Panewu Pamong Praja Cangkringan, Suparmono, mengatakan meski zonasi di wilayahnya masih fluktuatif, namun cenderung terkendali. Data minggu terakhir yakni 26 April hingga 2 Mei menunjukkan sembilan RT zona kuning dan sisanya hijau.

BACA JUGA: Kasus Sate Beracun: Tomy dan Istrinya Jadi Target Pemeriksaan Polisi

"Sebagai catatan, jumlah RT di Cangkringan ada 307, RW 150 dan Dusun 73. Belum pernah zona merah atau orange," ungkapnya.

Meski masih ada hajatan dan takziah, ia memastikan semua berjalan sesuai protokol kesehatan yang ketat. "Hajatan ada tetapi protokol kesehatannya kami kawal ketat sesuai ketentuan. Kalau takziah kami sarankan dilakukan secepat mungkin agar tidak ada kerumuna," katanya.

Pada pelaksanaan ibadah ramadan menurutnya juga sudah sangat terkendali, dengan penerapan protokol kesehatan dan jamaah hanya dari warga setempat. Untuk tempat karantina ia memastikan ada di setiap Kalurahan, bahkan ada yang sampai tingkat padukuhan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan Sleman, Budiharjo, menuturkan evaluasi PPKM sejauh ini setidaknya ada tiga poin, yakni masih terjadinya kluster akibat kerumunan yang mengabaikan prokes.

Kedua, mobilitas masyarskat Sleman yang cukup tubggi dan ketiga tracing yang cakupannya cukup luas sehingga berpengaruh pada penambahan kasus. Dari catatan ini, PPKM kedepan akan lebih diperbaiki lagi.

"Pengawasan dan pengendalian oleh Satgas Kabupaten, Kapanewon dan Kalurahan lebih ditingkatkan. Tidak kalah pentingnya peran dukungan masyarakat untyk bersama sama mendukung pengendaluan dan pencegahan covid-19," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement