Advertisement
Sempat Terhenti karena Kehabisan Duit, Ransum untuk Pasien Covid-19 Kembali Dianggarkan

Advertisement
Harianjogja.com, UMBULHARJO – Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Jogja kembali salurkan bantuan permakanan atau ransum untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Sebelumnya, bantuan ini sempat berhenti lantaran habisnya anggaran.
Menurut Kepala Dinsosnakertrans Kota Jogja, Maryustion Tonang, saat ini ada tren kenaikan jumlah pasien di shelter pasien Covid-19 di Tegalrejo. Hal ini juga berpengaruh terhadap jumlah pasien yang lakukan isoman.
Advertisement
BACA JUGA : Anggaran Ludes, Pemkot Jogja Stop Bantuan Makanan untuk
“Berdampak langsung atau berbanding lurus dengan kenaikan [pasien] yang melakukan isoman. Satu keluarga katakanlah empat orang, yang positif satu, [sehingga] yang tiga [lainnya perlu lakukan] isoman. Dari sisi logistik permakanan itu kami sediakan untuk empat orang,” kata Maryustion, Jumat (7/5/2021).
Adapun nilai dari bantuan permakanan untuk isoman berjumlah Rp600 juta. Dana ini merupakan hasil dari refocusing beberapa titik anggaran lain. Maryustion berharap dana ini bisa cukup sampai nantinya ada perubahan anggaran.
Sementara untuk makanan isoman masih bersumber dari kelompok kuliner yang tergabung dalam program Gandeng Gendong. Satu pasien isoman akan mendapatkan tiga kali makan selama rata-rata sepuluh hari. Satu makanan senilai Rp20.000 dengan menu yang berbeda-beda.
“Program Gandeng Gendong [untuk permakanan isoman] dibayarkan setelah layanan selama isoman selesai, rata-rata sepuluh hari,” kata Maryustion.
BACA JUGA : Pemkot Jogja Alihkan Anggaran Makan Pasien Covid-19
“Itu ada kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi oleh teman-teman kelurahan seperti tanda penerima dan lainnya. Sehinga tidak bisa [setiap] hari beri uang, itu tidak. Itu yang dipandang oleh sebagian orang lambat, tapi mekanismenya gitu.”
Pola pembayaran Gandeng Gendong permakanan isoman ini berbeda dengan Gandeng Gendong menggunakan sistem Nglarisi. Pembayaran makanan pada sistem Nglarisi yang biasanya untuk acara rapat bisa dibayarkan hari itu juga, dengan asumsi nilai pesanan di bawah Rp500.000. Untuk pesanan makanan di atas Rp500.000 pembayaran satu hari kemudian.
Sebelumnya, bantuan permakanan untuk isoman sempat terhenti beberapa waktu lantaran habis. Menurut Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, meskipun anggaran permakanan untuk isoman saat itu habis, namun anggaran makanan pasien selter masih ada.
Salah satu penyebabnya karena jumlah pasien di selter tidak sesuai dugaan, atau cenderung lebih sedikit. Data per hari Minggu (9/5) pagi, pasien di selter Tegalrejo sebanyak 17 orang. Sementara pasien isoman lebih dari 300 orang.
BACA JUGA : Data Terbaru Covid-19 di Kulonprogo 14 April 2021
“Kemarin disamakan anggaran antara [bantuan makanan pasien] shelter dan non shelter. Ternyata [pasien] selter enggak banyak,” kata Heroe.
Menurut Heroe, pemindahan ini hanya terkait administrasi saja. Bukan sesuatu yang rumit. Sama dengan anggaran permakanan isoman, anggaran untuk selter juga Rp600 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement