Advertisement

BBPOM Jogja Kampanyekan Kerupuk dan Gendar Bebas Boraks

Sirojul Khafid
Rabu, 12 Mei 2021 - 11:57 WIB
Nina Atmasari
BBPOM Jogja Kampanyekan Kerupuk dan Gendar Bebas Boraks Kepala BBPOM di Jogja, Dewi Prawitasari (pertama dari kiri) dan Sekretaris Daerah Pemkot Jogja, Aman Yuriadijaya (pertama dari kanan) dalam acara audiensi di Kompleks Balai Kota Jogja, Senin (10/5/2021). - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jogja kampanyekan Aksi Gendarku Bebas Boraks. Menurut Kepala BBPOM di Jogja, Dewi Prawitasari, aksi ini akan berjalan satu bulan penuh pada Juni 2021. Akan ada 1.000 kader yang nantinya berikan edukasi tentang bahaya gendar yang berasal dari bleng.

Tujuan utama dari aksi ini agar mengubah perilaku dan kesadaran akan bahaya bleng yang mengandung bahan berbahaya boraks. “Kami ingin dalam aksi-aksi ini mengubah perilaku masyarakat untuk tidak lagi menggunakan bleng dalam membuat kerupuk atau gendar,” kata Dewi seusai audiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja di Kompleks Balai Kota Jogja, Senin (10/5/2021).

Advertisement

Dewi mengatakan apabila masyarakat belum semuanya paham terkait dampak boraks. Berbeda dengan bakteri yang berdampak bisa terasa langsung, efek boraks bisa terasa sepuluh sampai 20 tahun ke depan setelah mengonsumsi. Hal ini tergantung intensitas konsumsi, ketahanan tubuh, dan lainnya.

Baca juga: Jelang Lebaran, Ikan Berformalin Ditemukan di Pasar Tradisional Kulonprogo

“Kalau [efek] bahan berbahaya ini bertahun-tahun tidak [langsung] kelihatan,” kata Dewi. “Tumor dan kanker belum tentu penyebabnya karena bleng, tapi bisa juga bleng itu [menjadi] pemicu.”

Aksi Gendarku Bebas Boraks tidak hanya menyasar pada produk atau penggunanya, namun juga memantau di pasar sebagai sumbernya. Harus ada kesadaran produsen atau penjual terkait bahan makanan yang sehat.

Dalam pantauan BBPOM di Kota Jogja, banyak bleng yang terdapat bahan berbahaya boraks. “Mayoritas ada, walaupun ada yang cuma sedikit [kandungannya],” kata Dewi.

Baca juga: PMI DIY Siapkan 7 Pos Pelayanan Pertolongan Pertama selama Lebaran

Menurut Sekretaris Daerah Pemkot Jogja, Aman Yuriadijaya, pengawasan bahan berbahaya yang ada di makanan selaras dengan kepentingan Kota Jogja. Perlindungan konsumen menjadi hal yang penting. Untuk semakin mengawasi bahan berbahaya makanan di pasar dan tempat lainnya, Pemkot Jogja akan semakin memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BBPOM di Jogja.

“Dari sisi pengawasan, peran kader di beberapa sektor, saya kira akan kami atur ritmenya,” kata Aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petani Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Pj Gubernur Jateng Optimis Produksi Pangan Meningkat

News
| Selasa, 23 April 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement