Advertisement

Promo November

Pemkot Jogja: Permukiman Padat Jadi Penyebab Penyebaran Covid-19

Yosef Leon
Senin, 24 Mei 2021 - 16:07 WIB
Budi Cahyana
Pemkot Jogja: Permukiman Padat Jadi Penyebab Penyebaran Covid-19 Lingkungan di RT 56 RW 12 Kelurahan Wirobrajan, Senin (10/5/2021). Akses pintu ke rumah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 ditutup oleh satgas Covid-19 setempat. - Harian Jogha/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja Heroe Poerwadi mengatakan permukiman yang cukup padat di wilayah setempat menjadi salah satu pemicu penyebaran Covid-19. Satu kasus besar yang baru-baru ini terjadi, yakni di Wirobrajan dengan 37 orang terinfeksi Corona, muncul di permukiman padat.

"Kalau dilihat kecenderungannya, penularan terbanyak terjadi di keluarga, atau di antara tetangga dekat. Hal ini disebabkan karena karakter pemukiman di Kota Jogja yang padat," ujarnya, Senin (24/5/2021).

Advertisement

BACA JUGA: Viral Disebut Terlibat Tabrak Lari, Ini Respons Roy Suryo

Heroe mengungkapkan secara umum kasus harian Covid-19 belum melonjak selama tiga bulan terakhir. Rata-rata, per hari jumlah kasus aktif mencapai sekitar 300 orang, baik itu yang dirawat di rumah sakit, menjalani isolasi mandiri di rumah, maupun dirawat di tempat yang sudah disediakan Pemkot Jogja.

"Selama tiga bulan terakhir kasus Covid-19 di Jogja tidak terjadi lonjakan. Antara kasus baru dan sembuh seimbang. Sehingga kasus harian masih dalam perawatan, baik kasus yang dirawat di rumah sakit dan isolasi mandiri, sejumlah 300 an," katanya.

Dia menambahkan kesadaran masyarakat untuk taat terhadap protokol kesehatan juga kian meningkat. Hampir seluruh imbauan cuci tangan, jaga jarak, dan menghindari kerumunan serta membatasi mobilitas, dipatuhi. "Bahkan kegiatan sosial juga sangat ketat pemberlakuan prokesnya," ucap Heroe.

BACA JUGA: Dituding Kerap Pansos oleh Elite PDIP, Ini Jawaban Ganjar Pranowo

Pemkot tengah berusaha untuk memperketat pengawasan protokol kesehatan prokes di tempat-tempat wisata. Sebab, ada indikasi kenaikan kasus saat libur tiba dan juga pengabaian terhadap pelaksanaan prokes.

"Kerumunan yang muncul biasanya di tempat destinasi wisata atau layanan umum, dan satgas Covid-19 setempat bisa langsung memberi peringatan untuk terus menjaga prokesnya. Ini yang mesti dijaga dan diawasi terus," ujar Heroe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement