Advertisement
Pembayaran Tiket Nontunai di Objek Wisata Bantul Masih Minim

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul akan memasang papan petunjuk elektronik tentang pembayaran retribusi nontunai di sejumlah tempat pemungutan tetribusi (TPR) objek wisata di wilayahnya.
Pemasangan papan petunjuk ini adalah upaya sosialisasi pembayaran tiket nontunai di objek wisata yang ada di Bumi Projotamansari.
Advertisement
BACA JUGA: Viral Disebut Terlibat Tabrak Lari, Ini Respons Roy Suryo
"Rencana dalam waktu dekat. Jadi nanti sebelum memasuki TPR, para pengunjung bisa langsung melihat papan tersebut. Diharapkan mereka yang memiliki e-banking bisa langsung memanfaatkan pembayaran nontunai," kata Sekretaris Dispar Bantul Annihayah di sela-sela kunjungan DPRD Jawa Tengah di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul, Senin (24/5/2021).
Menurut Annihayah, meski Bantul telah meluncurkan pembayaran non-tunai QUAT (QIRS Ultimate Automated Transactions) pada Senin (10/5) lalu, belum banyak pengunjung yang menggunakan transaksi cashless ini.
Sejauh ini baru 50 pengunjung yang menggunakan pembayaran nontunai ini. Padahal, pada Minggu (23/5/2021) ada sebanyak 17.530 pengunjung di Pantai Parangtritis.
Annihayah mengungkapkan untuk mengakses layanan ini pengunjung sejatinya tinggal mengandalkan ponsel pintar, dan men-tab barcode bank ke aplikasi QUAT yang terpasang di TPR.
Meski berasal dari BPD DIY, aplikasi ini bisa digunakan untuk semua bank. Penerapan transaksi ini diharapkan akan mampu mempercepat pelayanan dan mencegah penularan Covid-19.
"Ini yang harus kami pecahkan. Kami akan masifkan sosialisasi pembayaran retribusi nontunai ini. Harapannya, dengan ditempatkannya papan pengumuman elektronik ini, pengunjung mulai beralih dari pembayaran tunai ke nontunai," papar Annihayah.
Annihayah menyatakan Komisi B DPRD Jawa Tengah mengunjungi Bantul untuk belajar bagaimana membangkitkan pariwisata yang sempat terhantam pandemi Covid-19. Mereka menilai pariwisata di Bantul bisa bangkit meski sempat terpuruk karena pandemi.
"Sementara di Jawa Tengah, cukup sulit untuk bangkit. Untuk itu kami jelaskan kepada mereka, jika kami menerapkan protokol kesehatan yang keta kepada pengunjung. Langkah ini sesuai dengan pedoman berwisata yang aman dan sehat saat pandemi," ucap Annihayah.
BACA JUGA: Dituding Kerap Pansos oleh Elite PDIP, Ini Jawaban Ganjar Pranowo
Imam Teguh Purnomo, anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah, mengatakan sejak dihantam pandemi Covid-19, pariwisata di Jawa Tengah susah untuk bangkit. Selain itu, meski memiliki banyak objek wisata pantai, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kesusahan untuk mengembangkan dan menarik wisatawan.
"Di Bantul ini, kami melihat semua bisa berjalan dengan baik. Bahkan, di sini pemberdayaan masyarakat di sekitar objek wisata pantai bisa dimaksimalkan. Ini yang akan kami contoh nantinya," kata politisi Golkar ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kementerian Luar Negeri Iran Jadi Target Sasaran Serangan Israel
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- 148 Siswa SMA Fransiskus Bandar Lampung Ikut Workshop Kesehatan Mental yang Digelar UKDW
- Jembatan Pandansimo Segera Beroperasi, TPR Induk Parangtritis Dipindah ke Selatan JJLS
- 440 Atlet Hapkido dari 10 Negara Berkompetisi di Jogja
- UKDW dan De Britto: 4 Tahun Kolaborasi untuk Pendidikan Berkualitas dan Dampak bagi Siswa
- Gatot Saptadi Terpilih Kembali sebagai Ketua Umum Pengda PERGATSI DIY Masa Bakti 2025-2029
Advertisement
Advertisement