Advertisement

Varian Baru Covid-19 Dicurigai Masuk Sleman

Lugas Subarkah
Kamis, 27 Mei 2021 - 22:17 WIB
Nina Atmasari
Varian Baru Covid-19 Dicurigai Masuk Sleman Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Sampai saat ini, di Sleman belum ditemukan bukti kuat adanya varian baru covid-19.

Kepala Laboratorium Mikro Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Titik Nuryastuti, mengatakan pihaknya masih dalam proses pencarian. “Belum ada. Saat ini masih dikerjakan Whole Genome Sequencing,” katanya, Kamis (27/5/2021).

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, menuturkan untuk melanjutkan pemeriksaan genome, dilakukan di dua laboratorium yang ditunjuk oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kesehatan, yakni FKKMK UGM dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP)

“Kalau yang masuk ke lab UGM itu pasti sudah disiapkan spesimennya, ini untuk periksa PCR biasa kemudian selanjutnya untuk memeriksa genomnya. Lab yang ditunjuk itu harus menyampaikannya ke Litbangkes dan secara periodik dilaporkan. Seperti kasus di Cilacap itukan laporan periodic,” katanya.

Baca juga: Klaster Baru Bermunculan di Sleman, Ratusan Warga Jalani Skrining Masal

Meski belum terbukti, kecurigaan sudah masuknya varian baru covid-19 di Sleman sudah ada. Hal ini melihat pada sembilan kasus positif yang meninggal dengan cepat meski gejalanya ringan.

“Ya cenderung ke arah sana [varian baru] karena tidak biasa tidak, seperti covid-covid sebelumnya dimana perlu waktu [sebelum meninggal] dan kadang-kadang menyelesaikan isolasi itu sembuh,” ujarnya.

Sembilan orang ini akta dia, memang sebagian besar merupakan lansia dan memiliki penyakit komorbid. Semuanya juga bukan merupakan pelaku perjalanan, sehingga kemungkinan mereka terpapar virus dari kontak dengan pelaku perjalanan. Meski masih bersifat dugaan, kemungkinan terdekat jika memang itu merupakan varian baru adalah varian India atau B1617.

“Kita agak sulit untuk mengatakanya, tapi yang lebih dekat dari kita kan yang varian India itu 1617 ya. Tapi sekali lagi ini hanya dugaan kami saja, tidak bisa memastikan dan tidak bisa meyakinkan bahwa ini adalah varian baru. Cuma saya mengamati gejalanya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai

News
| Rabu, 24 April 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement