Advertisement

Ada Warga Terpapar Covid-19, Warga di Turi Isolasi Mandiri

Abdul Hamied Razak
Senin, 14 Juni 2021 - 20:37 WIB
Bhekti Suryani
Ada Warga Terpapar Covid-19, Warga di Turi Isolasi Mandiri Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Kabar belasan KK di Padukuhan Kendal, Bangunkerto, Kapanewon Turi terpapar Covid-19 dibantah oleh pihak Kalurahan Bangunkerto. Adapun Puskesmas Turi kembali mengingatkan warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Lurah Bangunkerto Anas Makruf mengatakan isu yang mengabarkan 14 KK warga Kendal terpapar Covid-19 dinilai sebagai kabar bohong atau hoaks. "Hoaks itu kalau ada 14 KK terpapar Covid-19 dan 300 warga Kendal diswab massal," tegas Anas saat dikonfirmasi Harianjogja.com, Senin (14/6/2021).

Advertisement

Yang benar, kata Anas, hanya ada 5 KK yang terkonfirnasi positif Covid-19 dan semuanya OTG (orang tanpa gejala). Meskipun 5 KK, namun jika dihitung jumlah anggota keluarganya total sebanyak 29 orang. "Setelah mengetahui ada beberapa warga OTG, kemudian 160 warga mengikuti swab. Dari balita hingga orang tua," katanya.

Anas mengaku termasuk dari 160 warga yang diswab. Begitu juga dengan kepala dukuh setempat. Usai menjalani swab, warga melakukan pembatasan kegiatan sambil menunggu hasil uji swab. "Sambil menunggu hasil swab, kami akan isolasi mandiri dulu selama tiga hari," kata Anas.

BACA JUGA: Update Corona Nasional: Kasus Positif Bertambah 8.189

Selama menjalani isolasi mandiri, lanjut Anas, semua kebutuhan hidup warga dicukupi secara gotong royong. Baik dari Pemerintah Kalurahan maupun bantuan moril dan materiil dari dusun terdekat. "Nanti juga ada bantuan dari warga Sidoharjo dan Pandansaren," ujarnya.

Anas juga meluruskan kabar miring yang menyebut penularan Covid-19 di Kendal akibat warga yang positif Covid-19 keluyuran, tidak jujur dan bahkan ikut gotong royong. Ditegaskan Anas, tidak ada kegiatan gotong royong di dusun tersebut.

Ia menjelaskan kronologi penularan Covid-19 yang diduga pertama kali menulari seorang warga perempuan. Penularan terjadi diperkirakan sebelum warganya itu menjalani swab. "Jadi beliau berktivitas seperti biasa sebelum diswab. Setelah diswab, dinyatakan positif. Empat orang keluarganya periksa dinyatakan positif juga. Setelah positif mereka langsung melakukan isolasi mandiri (tidak keluyuran)," paparnya.

Menurut Anas, tes swab yang dijalani warga Kendal selain untuk memperjelas kondisi kesehatan warga juga sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Corona. Hasil uji swab tersebut, lanjutnya, akan dijadikan landasan untuk mengambil sikap dalam pencegahan dan penularan Covid.

"Hasil uji swab ini nanti bisa menentukan zona merah atau hijau kembali. Kendal niku Dusun tempat tinggal kula. Dadi kula nggih diswap," katanya.

Terpisah, Kepala Puskesmas Turi Pinky Christina Dewi menjelaskan pelaksaan swab massal di Kendal pada Senin (14/6/2021) hanya diikuti 140 warga. Namun sebelumnya warga juga sudah melakukan swab ke Puskesmas menyusul adanya warga yang positif Covid-19. "Jadi jumlah totalnya 160an orang yang diswab," katanya.

Dijelaskan Pinky, kasus Covid-19 di dusun Kendal tidak bersumber dari satu orang tetapi beberapa orang. Ada yang positif setelah mengikuti pemeriksaan di tempat kerja, ada yang kontak erat dengan pasien Covid-19 dan penyebab lainnya.

"Jadi tidak berdiri sendiri. Sebab berdasarkan hasil tracing, petugas menemukan kasus penularan di beberapa RT dalam satu padukuhan," katanya.

Jumlah kasus baru positif Covid-19 tersebut, lanjut Pinky memang seakan-akan terlihat besar karena dalam satu KK memiliki banyak jumlah anggota keluarga. Penyebarannya pun terjadi di beberapa RT. "Ada yang isolasi mandiri, dan hanya seorang warga saja yang dirujuk ke rumah sakit karena ada gejala sesak nafas (komorbid jantung). Tapi paling banyak isolasi mandiri," katanya.

Terkait warga yang mengikuti tes swab massal, Pinky meminta agar warga sementara melakukan isolasi mandiri sampai hasil uji swab keluar. Hasil uji swab diperkirakan keluar 2-3 hari setelah sampel diterima laboratorium untuk dicek. "Penularan yang terjadi di komunitas ini baru pertama kali terjadi di Turi. Kami kembali mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan," pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement