Advertisement
Terjadi Anomali Cuaca, Waspadai Longsor & Pohon Tumbang

Advertisement
Harianjogja.com, WONOSARI – BPBD Gunungkidul mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi longsor dan pohon tumbang dalam rentang waktu beberapa hari ke depan. Pasalnya, saat ini terjadi anomali cuaca karena meski telah memasuki musim kemarau namun potensi hujan masih terjadi sehingga bisa memicu teradinya bencana alam.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, pihaknya sudah koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika berkaitan dengan fenomena hujan yang terjadi akhir-akhir ini. Menurut dia, telah terjadi anomaly cuaca yang mengakibatkan hujan pada saat awal musim kemarau.
Advertisement
BACA JUGA : Langit Jogja Cerah Padahal Musim Hujan, Ini Penjelasan
“Ini masih akan terjadi beberapa hari ke depan,” katanya, Minggu (20/6/2021).
Edy menjelaskan, potensi hujan deras dapat memicu terjadinya sejumlah bencana seperti pohon tumbang dan tanah longsor. Untuk pohon tumbang, kerawanan hampir terjadi di seluruh wilayah di Gunungkidul. sedangkan untuk longsor, potensinya bisa terjadi di sejumlah kapanewon di sisi utara seperti Kapanewon Patuk, Nglipar, Gedangsari, Ngawen, Semin hingga ponjong.
“Memang belum ada bencana yang terjadi. Namun, harus berhati-hati dan waspada saat terjadi hujan dalam intesitas yang lama,” katanya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, hujan yang turun akhir-akhir ini dikarenakan terjadinya kemarau basah. Fenomena ini hanya bersifat sementara sehingga petani harus mewaspadainya. Oleh karenanya, di masa tanam ketiga petani diimbau tidak menanam padi, meski ada hujan yang turun akhir-akhir ini.
BACA JUGA : Seperti Ini Dampak Anomali Cuaca pada Tanaman Pertanian
“Kalau ada sumber air yang cukup, bisa menanam padi. Kalau tidak, lebih baik menanam yang lain seperti kedelai atau kacang hijau,” katanya.
Raharjo mengungkapkan, penanaman padi dengan hanya mengandalkan air hujan tidak bisa diharapkan dan malah bisa merugikan petani. “Jangan karena ada hujan terus tanam padi lagi. Ini sangat berisiko karena sekarang sudah masuk musim kemarau,” katanya.
Ia menambahkan, bagi petani yang sudah menanam komoditas selain padi, seperti palawija juga diminta melakukan antisipasi adanya fenomena kemarau basah ini. Salah satunya dengan membuat saluran drainanse agar tanaman palawija aman dari genangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 5 Juli 2025: Job Fair di Jogja, Program 3 Juta Rumah, Kampung Nelayan Merah Putih di DIY
- Jadwal Angkutan KSPN Sinar Jaya dari Malioboro ke Pantai parangtritis Bantul dan Pantai Baron di Gunungkidul
- Pengurus di 75 Koperasi Merah Putih Wilayah Bantul Mengikuti Pelatihan
- Jadwal Penerbangan Rute Jogja ke Karimunjawa, Harga Tiket Rp1 Jutaan
- SPMB 2025, Sejumlah SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement