Advertisement
Tim Pengabmas Dosen Unisa Yogyakarta Bantu Memutus Rantai Penularan Covid-19 Melalui Konsumsi Rimpang

Advertisement
Harianjogja.com - Kondisi pandemi sekarang ini menuntut masyarakat untuk mawas diri dan berupaya selalu mematuhi protokol kesehatan. Mendengar dan melihat adanya lonjakan kasus covid-19 dengan varian baru mengharuskan masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi Kesehatan ibu atau wanita sejak mulai dari masa kehamilan sampai lansia.
Upaya Kesehatan ibu hamil, nifas, menyusui sampai dengan lansia adalah upaya kesehatan masyarakat essensial yang wajib diselenggarakan oleh tingkat paling bawah yaitu masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan wanita dan menurunkan angka kejadian kematian dan kesakitan pada sasaran wanita.
Advertisement
Peran Bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu atau wanita, diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 28 tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, Pasal 19 yaitu “pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 a diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamilan sampai lansia”.
Ketua Tim Pengabdian sekaligus dosen Unisa Yogyakarta, Enny Fitriahadi mengatakan untuk mengatasi persoalan ini, tim pengabmas dosen bidan Unisa Yogyakarta bekerjasama dengan tokoh masyarakat melakukan kegiatan pemutusan rantai penularan Covid-19 melalui konsumsi rimpang-rimpangan atau empon-empon yang dapat dimanfaatkan dari lingkungan keluarga misalnya tanaman obat keluarga atau toga di PRA Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta dalam bentuk penyuluhan atau penyampaian materi terkait isu terkini kesehatan wanita dalam pencegahan atau memutus rantai penularan Covid-19, Sabtu (19/6).
Untuk mengatasi persoalan yang muncul sekaligus memutus rantai penularan covid -19, tim pengabdi yang terdiri dari Enny Fitriahadi dan Yekti Satriyandari memberikan solusi melalui pemanfaatan tanaman toga dan mengkonsumsi rimpang-rimpangan seperti jahe, kunir, serai dan tanaman sejenisnya.
“Dengan mengkonsumsi rimpang-rimpangan ini diharapkan dapat meningkatkan antibodi dan daya tahan tubuh menjadi baik sehingga dapat menangkal penularan virus Covid-19 sehingga angka kejadian kasus covid-19 dapat di tekan dan pandemi cepat berlalu sehingga aktifitas sehari-hari baik di dalam maupun di luar rumah dapat berjalan seperti biasa atau normal,” ucap Enny.
Enny menambahkan tim pengabmas Unisa Yogyakarta tak hanya memberikan solusi dalam upaya memutus rantai penularan covid-19 melalui konsumsi rimpang, tetapi juga meluncurkan Buku Panduan atau modul Kesehatan serta video kegiatan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat. Dari hasil evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat ini, masyarakat atau ibu-ibu PRA Nogotirto lebih merasa sehat dan nyaman, keluhan yang biasa di rasakan seperti pusing, pegal-pegal sudah jarang dirasakan sejak mengkonsumsi rimpang. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sebelum Pasang Popok Kuda, Pemkot Jogja Tertibkan Dulu Parkir Andong di Malioboro
- Calon PPPK Guru di Sleman Meninggal Ditabrak Truk, Disdik Sleman Akan Beri Santunan
- Pemkot Jogja Gagas Pemeriksaan Gratis Bagi Lansia
- 2,3 Juta Orang Masuk DIY Selama Periode Lebaran 2025, Angka Kecelakaan Turun 11%
- Marak Aksi Buang Sampah Liar, Pemkab Bantul Bakal Atasi Lewat CCTV Pemantau
Advertisement