Advertisement
Warga Nglorog Gunungkidul Kembali Galakkan Penyemprotan Lingkungan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Warga Dusun Nglorog, Kedungpoh, Nglipar kembali melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Penyemprotan ini mengulang kegiatan yang sama setahun lalu pada saat awal-awal virus corona masuk ke Gunungkidul.
Kepala Dusun Nglorok, Kuncoro mengatakan, seiring melonjakan kasus corona di Gunungkidul, juga terjadi di Kalurahan Kedungpoh. Ia berdalih dari sepuluh dusun yang ada, hanya dua dusun yang dinyatakan sebagai zona hijau corona. “Salah satunya di Dusun Nglorog,” kata Kuncoro kepada Harianjogja.com, Minggu (27/6/2021).
Advertisement
Status zona hijau ini akan coba dipertahankan. Salah satunya dengan langkah menggerakkan kembali penyemprotan massal ke rumah-rumah wargga. Menurut dia, kegiatan yang sama pernah dilakukan satu tahun yang lalu pada saat awal-awal virus corona mewabah.
“Sempat dihentikan, tapi berhubung kasus kembali melonjak dan kami berusaha mempertahankan zona hijau di Nglorog maka penyemprotan angsung digalakkan,” ungkapnya.
Kuncoro menjelaskan, untuk upaya sterilisasi lingkungan menerjunkan 15 orang relawan yang berasal dari warga. Selain menyasar fasilitas umum seperti balai dusun dan tempat ibadah, penyemprotan juga dilakukan ke rumah-rumah warga. “Di Nglorog ada empat RT, seluruh rumah kami lakukan penyemprotan,” katanya.
Baca juga: Nakes Bertumbangan, Dokter Minta Pemerintah Tarik Rem Darurat
Disinggung mengenai kebijakan penutupan jalan keluar masuk dusun, Kuncoro mengaku tidak akan melakukan lagi. Dia berdalih sudah ada PPKM Mikro dari Pemerintah sehingga kebijakan tersebut yang dijadikan acuan. “Jadi kami tidak akan menutup jalan lagi. Mudah-mudahan dengan penyemprotan ini, wilayah kami bisa bebas dari paparan virus corona,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, laju penularan virus corona belum menunjukan tanda-tanda berhenti. Pasalnya, jumlah kasus terus bertambah bahkan pada Sabtu (26/6) kembali membukukan rekor tertinggi dalam sehari dengan total 253 orang.
Ia berharap kepada masyarakat untuk terus mematuhi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pasalnya, cara ini merupakan sarana efektif untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. “Harus disiplin dan tidak boleh bosan menerapkan protokol kesehatan. Sebab, kalau sampai abai maka potensi tertular jadi semakin besar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rumah Tersangka Korupsi Timah Harvey Moeis Digeledah Kejagung, Sejumlah Kendaraan Mewah Disita
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement