Advertisement
Menkes Ganti Dirut RSUP Dr Sardjito, Buntut Kematian Puluhan Pasien Pasca-Oksigen Habis?
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengganti Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto. Rukmono mulai Senin (12/7/2021) dikabarkan menduduki posisi baru sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. dr. Soerojo Magelang.
Adapun penggantinya, dr. Eniarti, M.Sc., Sp.KJ., M.M.R. merupakan mantan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soerojo Magelang. Terkait kabar pergantian Dirut itu, dibenarkan oleh Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan.
Advertisement
"Terkait informasi pergantian Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, kami sampaikan bahwa siang tadi (kemarin) Senin (12/7/2021), jam 12.00 WIB Bapak Menteri Kesehatan telah melantik pejabat JPT Pratama di lingkungan Kementerian Kesehatan," kata Banu saat dikonfirmasi awak media, Senin (12/7/2021).
Diduga, pergantian tersebut ada hubungannya dengan rentetan kejadian krisis oksigen di rumah sakit plat merah itu. Peristiwa yang terjadi awal Juli ini pun menyedot perhatian publik.
BACA JUGA: Penularan Covid-19 di DIY Hari Ini Masih Tinggi, Ini Datanya
Saat itu, Rukmono meminta bantuan Kemenkes terkait krisis oksigen yang terjadi awal Juli lalu. Stok oksigen yang menipis berdampak pada meninggalnya puluhan pasien Covid-19. Awalnya RSUP Sardjito menyebut jumlah pasien yang meninggal sebanyak 63 pasien.
Angka tersebut direvisi menjadi 33 pasien setelah dilakukan penghitungan ulang jumlah pasien yang meninggal setelah oksigen sentral RS pelat merah itu habis akibat lonjakan pasien Covid-19.
Namun dugaan tersebut ditepis oleh Banu. Menurut Banu, pergantian ini merupakan rotasi jabatan biasa, dan itu hal lumrah terjadi di lingkungan Kementerian Kesehatan sebagai penyegaran organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan RI. "Yang diganti hanya Dirut," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Para Jemaah Calon Haji dan Umrah Diingatkan Soal Bahaya Infeksi Paru dan Pencegahannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sepanjang Triwulan Pertama 2025 Ada 65 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bantul
- Tebing Breksi Hanya Andalkan Live Music Untuk Tingkatkan Angka Kunjungan Wisatawan
- Bupati Gunungkidul Minta Aturan Kompensasi Ternak Mati Segera Dirampungkan
- Luas Tanam Jagung di Bantul Ditarget Capai 5.196 Hektare pada 2025
- Prosesi Jalan Salib Jumat Agung di GKJ Gondokusuman Tampilkan Budaya Jawa
Advertisement