Advertisement
Ini Hasil Pemantauan PPKM Darurat di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten Sleman diklaim berjalan baik. Angka mobilitas warga dan berbagai jenis pelanggaran diklaim semakin menurun.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Kustini mengaku terjun langsung dalam upaya monitoring sekaligus sosialisasi PPKM darurat bersama jajaran Forkopimda. Seperti yang dilakukan di wilayan Kapanewon Depok, Godean dan Kapanewon Mlati, pada Selasa (13/7/2021) malam.
Advertisement
Dari hasil pantauannya, kata Kustini, penerapan PPKM Darurat di wilayah Sleman sudah berjalan optimal. Pemkab terus berkordinasi dengan setiap kapanewon untuk memantau penerapan PPKM Darurat. "Resto-resto dan PKL kami lihat sudah taat menerapkan PPKM Darurat. Mereka mulai membatasi jam operasional hingga jam 20.00 WIB dan tidak makan di tempat," katanya, Rabu (14/7/2021).
BACA JUGA: Rekor Lagi Tiap Hari, Kasus Covid-19 Indonesia Rabu Ini 54.517
Meski begitu, Ia mengakui masih terdapat satu dua pelaku usaha yang masih beroperasi di atas jam 20.00 WIB. Saat melihat pelanggaran itu, Satgas pun menghimbau agar pelaku usaha untuk taat pada aturan PPKM dan langsung menutup usahanya. "Kami mengapresiasi masyarakat yang sudah taat dan sadar untuk menekan angka penyebaran Covid-19 ini," katanya.
Ia berharap dengan penerapan PPKM Darurat saat ini, Sleman mampu menekan kasus penyebaran Covid-19. Jika masih ditemukan pelanggaran yang sama oleh petugas, kata Kustini, maka akan ada sanksi yang diberlakukan baik bersifat administratif maupun penutupan warung untuk sementara.
"Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menerapkan PPKM Darurat ini. Selanjutnya, kami serahkan kebijakan dari Pemerintah Pusat jikalau ada perpanjangan waktu PPKM Darurat ini," katanya.
Terpisah, Plt Kepala Satpol PP Sleman Susmiarto mengatakan pelanggaran protokol kesehatan dan PPKM Darurat masih saja ditemukan oleh Tim Gabungan saat menggelar operasi. Pada Selasa (13/7/2021) malam, tim melakukan pengawasan ke Kapanewon Prambanan.
Dari pengawasan di lapangan, sejumlah warung makan di Kranggan, Bokoharjo, Prambanan masih belum menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, pemilik warung juga masih melayani makan dan minum melebihi jam 20.00 WIB. Begitu pula dengan Angkringan Mojosari, Bokoharjo yang masih melayani makan dan minum melebihi jam 20.00 WIB
"Tim juga menemukan pelanggaran di sebuah toko klontong yang sering dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda dan area balapan liar. Sudah kami beri peringatan agar tidak melanggar ketentuan PPKM Darurat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Nicholas Saputra dan Putri Marino Beradu Akting di The Architecture of Love
- Ganjar Enggan Maju Pilkada 2024,Tapi akan Turun untuk Menangkan Calon dari PDIP
- Konten Deepfake Kian Meresahkan, Pemerintah Harus Ambil Komando Memerangi
- Nilai UKT Maba 2024 Capai Rp52 Juta, BEM Unsoed Desak Rektorat Lakukan Evaluasi
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Dari Luar Negeri? Jangan Lupa Isi e-CD Jika Turun di YIA
- 576.619 Penumpang Mudik Naik KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta selama Lebaran 2024
- DPD Golkar Kota Jogja Pastikan Penjaringan Singgih Raharjo Tak Ada Masalah Meski Masih Jadi Pj Wali Kota
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Kamis 25 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement